Sukses

Usai ZeniMax Media, Microsoft Masih Buka Kemungkinan Beli Studio Gim Lain

CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan apabila masuk akal, tidak tertutup kemungkinan nantinya perusahaan akan kembali membeli studio gim lain.

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft telah mengumumkan akuisisi ZeniMax Media secara tunai dengan nilai USD 7,5 miliar atau sekitar Rp 117 triliun. Akusisi ini disebut menjadi langkah perusahaan memperkuat posisinya di industri gim.

Keputusan Microsoft untuk membeli pengembang gim ternyata tidak berhenti di situ. Menurut CEO Microsoft Satya Nadella dalam wawancara terkini dengan CNET mengatakan apabila masuk akal, tidak tertutup kemungkinan nantinya perusahaan akan kembali membeli studio gim.

"Kami akan selalu mencari tempat dengan kesamaan tujuan, misi, dan budaya," tuturnya seperti dikutip dari Gamespot, Rabu (23/9/2020).

Kendati demikian, dia memang tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai rencana tersebut.

Sekadar informasi, Zenimax sendiri merupakan studio gim kedua yang dibeli Microsoft, setelah Mojang selaku pengembang Minecraft. Selain itu, ada pula sejumlah gim lain yang juga diakusisi, seperti Double Fine, Ninja Theory, Compulsion, inXile, dan Obsidian.

Data menunjukkan Microsoft telah menghabiskan lebih dari USD 10 juta miliar untuk membeli studio gim dalam kurun waktu enam tahun terakhir. Pernyataan Satya ini sekaligus menegaskan perkataan Head Xbox Phil Spencer tahun lalu.

Ketika itu, Phil memang sempat menyebut ketertarikannya untuk membeli studio gim asal Jepang.

"Saya rasa akan bagus apabila kami menemukan studio asal Asia, terutama Jepang, untuk bergabung," tuturnya saat itu.

Di sisi lain, langkah perusahaan untuk membeli studio merupakan upaya untuk menghadirkan lebih banyak konten.

"Konten merupakan bahan luar biasa untuk platform kami, di mana kami akan terus berinvestasi," tutur Phil berkomentar usai pembelian ZeniMax Media oleh Microsoft.

2 dari 3 halaman

Microsoft Akuisisi Perusahaan Video Gim ZeniMax Media Senilai Rp 111 Triliun

Usai melakukan ZeniMax Media, dilansir The New York Times, Selasa (22/9/2020), Microsoft akan memegang kontrol sebagian besar gim seperti The Elder Scrolls, Fallout, Doom, Quake, dan Wolfstein.

ZeniMax Media merupakan induk usaha dari Bethesda Softworks, yang merupakan salah satu penerbit dan pengembang gim terbesar di dunia.

Microsoft mengungkapkan proses akusisi ZeniMax Media diperkirakan selesai pada paruh kedua tahun fiskal 2021.

Akuisisi itu disebut akan berdampak kecil terhadap pendapatan operasional non-GAAP pada tahun fiskal 2021 dan 2022.

Kesepakatan ini dinilai membuat Microsoft dapat melawan kritik yang menyebutkan perusahaan tertinggal dari Sony dalam hal kualitas gim. Keduanya akan segera merilis konsol gaming terbaru.

Microsoft akan merilis Xbox Series X pada 10 November 2020.

3 dari 3 halaman

Persaingan Microsoft dan Sony

The New York Times melaporkan bahwa para gamer telah lama mengeluh bahwa konsol Xbox Microsoft tidak memiliki jenis gim eksklusif dan berkualitas tinggi sebanyak Sony. Hal tersebut merupakan nilai jual utama PlayStation.

Selama bertahun-tahun, Sony memiliki studio gim lebih banyak daripada Microsoft. Namun tahun lalu, Microsoft berhasil melampaui Sony dengan memiliki 15 studio, sedangkan Sony 14.

Kesepakatan baru yang diumumkan pada Senin (21/9/2020) ini memperkuat kepemimpinan Sony menjadi pemilik dari 23 studio gim, dan memberikan kendali atas beberapa waralaba paling populer di dunia.

(Dam/Isk)