Liputan6.com, Jakarta - Setelah meraih juara ketiga dalam Kompetisi Matematika Online Tingkat Nasional (KMPM OTN) 2020 yang diselenggarakan oleh Universitas Musamus, Merauke, Papua--mahasiswa program studi (Prodi) Teknologi Komputer, Kampus Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI)--siap mengembangkan gim mobile buatan sendiri.
Gim Android yang diberi nama 'Knigt of Math' ini diklaim sebagai warna baru dalam media pembelajaran matematika yang tidak hanya sebagai sarana belajar, tetapi juga menyenangkan dalam penyelesaian permainannya.
Advertisement
Baca Juga
Permainan online karya mahasiswa prodi Teknologi Komputer (D3) Kampus UBSI ini terdiri dari Nur Alam Pratama selaku ketua, serta Maulana Ashadir Noor dan Saipul Anwar sebagai anggota dan Hanggoro Aji Al Kautsar selaku dosen pembimbing.
"Kami merasa tema dalam perlombaan KMPM OTN 2020 ini cocok sebagai ajang menunjukkan dan menerapkan ilmu yang kami dapat di kampus," tutur Nur, melalui keterangannya, Selasa (30/9/2020).
Ia mengaku merasa tertantang ketika mengetahui diadakanya perlombaan tingkat nasional secara daring oleh kampus Universitas Musamus.
"Target utama kami tentunya pelajar, untuk tingkatannya dapat menyesuaikan dari materi yang kami terapkan dalam gim mobile ciptaan kami ini," ujar Nur.
Â
Proses Pembuatan Gim
Dalam pembuatan gim ini, mereka menggunakan Ren’Py Visual Novel Engine sebagai software utama.
"Untuk penulisan script, kami menggunakan bahasa python dan atom sebagai software text editor. Sementara untuk assets design dan GUI yang kami buat ini menggunakan Adobe Photoshop," Nur menjelaskan.
Ia membeberkan, sama seperti visual novel lainnya, pemain diminta berinteraksi langsung dengan cerita pada gim. Pemain dapat memilih beberapa opsi permainan yang ada, di mana nanti akan menghasilkan rute-rute berbeda.
Â
Advertisement
Penyemangat Bagi Mahasiswa
Hanggoro selaku dosen pembimbing dalam perlombaan KMPM OTN ini berpesan semoga ini dapat menjadi cambuk serta penyemangat bagi mahasiswa kampus UBSI pada umumnya dan mahasiswa prodi Teknologi Komputer khususnya.
"Walau pun lombanya di bidang programming, ternyata prodi Teknologi Komputer yang notabene belajarnya jaringan komputer dan robotik, juga bisa sabet juara di event tingkat nasional seperti ini," ujarnya.
(Isk/Ysl)