Liputan6.com, Jakarta - Apple tengah meneliti sel bahan bakar hidrogen di perangkat seluler sebagai alternatif untuk teknologi pengisian daya baterai.
Pengujian ini dimaksudkan untuk mencari tahu tentang masa baterai yang jauh lebih lama dan lebih ramah lingkungan.
Dalam paten baru Apple yang diketahui oleh Apple Insider, menunjukkan perusahaan bentukan Steve Jobs itu tengah mengeksplorasi kemungkinan penggunakan sel baterai hidrogen untuk mendukung iPhone dan laptop MacBook di masa depan.
Advertisement
Baca Juga
Apple menyebut, kepedulian akan lingkunganlah yang membuat mereka mencoba meneliti kemungkinan penggunaan teknologi baterai hidrogen ini.
"Negara kita mengalami ketergantungan terus menerus terhadap bahan bakar fosil," kata Apple dalam pernyataannya terkait upaya mereka mengeksplorasi penggunaan tenaga hidrogen, dikutip dari Ubergizmo, Rabu (30/9/2020).
"Hal ini telah memaksa pemerintah untuk mempertahankan hubungan politik dan militer yang rumit dengan pemerintah yang tidak stabil di Timur Tengah. Hal ini juga telah mengekspos garis pantai dan warga kita terkait pengeboran lepas pantai."
Kelebihan Baterai Hidrogen
Lebih lanjut, Apple menyebut, sel bahan bakar hidrogren memiliki sejumlah kelebihan ketimbang bahan bakar fosil.
"Sel bahan bakar tersebut berpotensi mencapai kepadatan energi volumetrik dan gravimetri tinggi yang berpotensi digunakan untuk menyokong operasinal perangkat elektronik portabel yang berkelanjutan," kata Apple.
Lebih lanjut Apple juga menyebutkan, dengan sel bahan bakar hidrogren, penggunaan baterai bisa lebih awet dipakai berhari-hari atau berminggu-minggu tanpa diisi daya.
Advertisement
Masih Berupa Paten
Sayangnya karena hal ini masih berupa paten, sulit dipastikan apakah pengujian ini akan membuahkan hasil dan diaplikasikan pada iPhone atau MacBook.
Namun, kemungkinan penggunaan sel bahan bakar hidrogen memungkinkan iPhone dan MacBook bertahan selama beberapa hari tentu sangatlah menarik.
(Tin/Ysl)