Liputan6.com, Jakarta - Mitra manufaktur Apple, Foxconn, menggenjot produksi iPhone 12 jelang peluncuran yang kabarnya akan dilakukan pada Oktober mendatang.
Lini produksi pun dimaksimalkan di pabrik iPhone terbesar di Tiongkok. iPhone 12 memang belum diumumkan secara resmi, namun rantai produksinya tengah bekerja keras untuk memenuhi permintaan dari perusahaan, apalagi kini kabarnya iPhone 12 akan hadir dalam beberapa model.
Advertisement
Baca Juga
South China Morning Post dalam laporannya menyebut, upaya meningkatkan produksi iPhone dilakukan dengan operasional pabrik menjadi 24 jam sehari, terutama untuk fasilitas yang ada di Zhengzhou.
Tidak hanya itu, para pekerja pun dipekerjakan untuk masa kerja yang lebih lama.
Berdasarkan pernyataan karyawan, pabrik sampai membuka iklan perekrutan guna menggenjot produksi. Laporan media lokal pun mengungkapkan, Foxconn membatalkan libur karyawan.
Sebagian pekerja juga dibatasi waktu liburnya hingga maksimal 4 hari per bulan.
Bonus untuk Karyawan yang Lembur
Mengutip Apple Insider, Rabu (30/9/2020), untuk mempertahankan pekerja yang telah memiliki pengalaman, Foxconn menawarkan bonus kepada staf yang telah bekerja lebih lama. Seorang karyawan menjelaskan, kerja lembur telah meningkat sejak musim panas lalu.
"Para pekerja pabrik bisa mendapatkan sekitar USD 880 per bulan. Sementara mereka yang bertahan lebih dari 90 hari dapat menerima gaji khusus, termasuk bonus senilai USD 1.450 untuk pekerja yang mulai bekerja setelah 18 Setember," kata salah satu karyawan.
Sementara, mereka yang baru bergabung setelah 26 September, bonus yang diterima agak lebih rendah.
Advertisement
Karyawan Diminta Batalkan Libur
Para pekerja dan staf pabrik juga diminta untuk membatalkan rencana liburan Festival Pertengahan Musim Gugur dan Hari Nasional untuk mengerjakan perakitan iPhone.
Salah satu karyawan pabrik mengklaim, beberapa staf menerima permintaan kerja tersebut karena undang-undang setempat menjamin gaji 3 kali lipat untuk mereka yang bekerja di tiga hari pertama di Festival Pertengahan Musim Gugur.
Penggenjotan produksi dinilai merupakan salah satu dampak pandemi Covid-19. Mau tidak mau, pasokan produksi iPhone harus dilakukan karena pabrik Apple baru dibuka bertahap setelah beberapa bulan Tiongkok sempat lockdown. Perusahaan pun berupaya mengejar jadwal untuk produksi yang tertunda.
(Tin/Ysl)