Liputan6.com, Jakarta - Snapchat menjadi salah satu aplikasi yang ikut memeriahkan Hari Batik Nasional. Hal itu dilakukan dengan merilis Lens khusus bersama dengan Official Lens Creator.
Dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (2/10/2020), dengan Lens ini, pengguna Snapchat untuk langsung menjelajahi berbagai desain batik yang ada melalui Lensa AR Portal.
Seperti diketahui, 2 Oktober merupakan peringatan atas pengakuan UNESCO terhadap batik sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity pada tahun 2009.
Advertisement
Baca Juga
Bagi kamu yang ingin menjajal pengalaman melihat Galeri Batik melalui Snapchat, kamu tinggal memindai Snapcode yang ada di bawah ini.
Setelahnya, kamu tinggal menggerakan kamera Snapchat di sekitar ruangan untuk melihat berbagai macam motif batik seperti di bawah ini.Â
Warganet Meriahkan Hari Batik Nasional di Twitter
Indonesia merayakan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Euforia peringatan Hari Batik Nasional pun terasa sampai ke ranah internet.
Pantauan tim Tekno Liputan6.com, Jumat (2/10/2020), ucapan Selamat Hari Batik Nasional merupakan salah satu topik populer di Twitter. Saat artikel ini ditulis, Selamat Hari Batik Nasional berada di peringkat tiga Indonesia trends.
Ucapan Selamat Hari Batik Nasional dan harapan warganet pun menghiasi lini masa Twitter. Berikut beberapa twit tersebut:
"Saking cintanya kantorku sama batik Indonesia, 3 hari kerja pake batik terus. Selasa, kamis, Jumat. Selamat Hari Batik Nasional Red heart," tulis pengguna Twitter dengan akun @fiezhma.
"Selamat hari Batik Nasional. Yuk pakai kain sasirangan yuk, local batik from south Kalimantan," twit dari @fajrnr.
"Bukan sekedar pengakuan saja. Tapi merupakan identitas Selamat Hari Batik Nasional," tulis pemilik akun @lainsebagei.
"Selamat Hari Batik Nasional, dari aku yang kangen hari batik tahun lalu," kicau pengguna Twitter dengan akun @sundaynitee.
Advertisement
Hari Batik Nasional, Mari Berkontribusi Nyata Lestarikan Kain Batik Indonesia
"Gampang saja. Pakailah batik," kata Tumbu Ramelan, aktivis Yayasan Batik Indonesia (YBI), dalam webinar "Menuju Hari Batik Nasional" Kamis, 1 Oktober 2020. Melalui cara itu, kain batik Indonesia akan otomatis terlestarikan.
Sebagai catatan, upaya mempertahankan salah satu wastra sarat makna ini harus tepat sasaran. Selain fokus pada pemeliharaan eksistensinya, memperpanjang napas para perajin batik pun menjadi pertimbangan krusial.
Menurut Tumbu, dalam perjalanannya, para perajin dan pengusaha kain batik telah bekerja sama dengan desainer guna menciptakan motif lebih sederhana.
"Kain batik kan citranya gelap, warnanya tak menarik. Kami kemudian menciptakan (kain) batik warna pastel," tuturnya.
Kemudian, mengenalkan bagaimana memakai kain batik dengan lebih sederhana. Hal ini dilakukan dengan memperlonggar tabu-tabu yang harusnya dilaksanakan dalam pemakaian kain batik.
"Tak harus kaku memakai kain batik," jelas Tumbu.
(Dam/Ysl)