Sukses

Warung Kaki Lima Beradaptasi dengan Penerapan Transaksi Nontunai

Di masa sekarang, para pelaku usaha berlomba-lomba memacu penjualan dan salah satunya dengan menyediakan pilihan transaksi nontunai.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dan pelaku industri terus menjalankan upayanya untuk mewujudkan pemulihan ekonomi dan mengembangkan inovasi digital untuk membantu pelaku UMKM melewati masa pandemi Covid-19.

Youtap mencatat semangat pertumbuhan signifikan UMKM yang beralih ke digital. Data internal perusahaan solusi digital untuk pelaku usaha itu menunjukkan, dalam kurun waktu 100 hari PSBB Transisi (5 Juni - 13 September), jumlah merchant yang tergabung ke dalam ekosistem digital Youtap meningkat 5 kali lipat, dibandingkan masa PSBB pertama (16 Maret - 4 Juni).

Hal ini di sisi lain juga berdampak pada transaksi nontunai yang meningkat 4,5 kali lipat. CEO Youtap Indonesia, Herman Suharto menyebut selama periode Juli hingga pertengahan September 2020 sekitar 20 ribu telah bergabung di ekosistem Youtap.

"Kami melihat lonjakan angka ini dibanding PSBB pertama karena adanya perubahan perilaku konsumen, seperti preferensi konsumen untuk melakukan transaksi nontunai dan memesan layanan atau produk dari rumah yang harus diadaptasi oleh para pelaku UMKM melalui digitalisasi," ujar Herman.

Masih menurut data tersebut, jenis usaha paling banyak mengadaptasi pembayaran nontunai adalah warung kaki lima, restoran, serta usaha kuliner lainnya (57 persen), yang diikuti supermarket dan toko kelontong (20 persen), ekosistem pasar tradisional (8 persen), dan layanan umum seperti laundry (7 persen). Temuan menarik lainnya, usaha bengkel dan toko aksesori otomotif lainnya juga mulai beralih ke pembayaran digital. 

Memang, di masa sekarang, para pelaku usaha berlomba-lomba memacu penjualan dan salah satunya dengan menyediakan pilihan transaksi nontunai. Ke depannya tren ini diperkirakan masih akan terus berlanjut.

 

2 dari 2 halaman

Pengguna Youtap

Herman juga menuturkan bahwa pengguna Youtap tidak hanya berasal dari kalangan milenial karena cukup banyak para pedagang pasar dengan rentang usia 50 tahun ke atas juga beradaptasi dengan teknologi ini.

"Kami sangat salut melihat semangat juang para pelaku UMKM kita, bukan hanya untuk memastikan kesejahteraan hidup saja, tetapi mereka juga ingin memanfaatkan momen ini untuk belajar mengembangkan usahanya lebih maju lagi," kata Herman. 

Adopsi Youtap, menurut Herman, salah satunya didorong oleh positioning perusahaan yang menjadi layanan satu pintu untuk berbagai transaksi uang elektronik.

"Dengan Youtap, apa pun jenis uang elektronik yang dimiliki oleh pelanggan dapat dibayarkan dan masuk ke dalam pembukuan digital Aplikasi Dagang Youtap milik si pedagang," tutur Herman.

Youtap juga membantu para pedagang untuk lebih mampu menganalisis proses dan hasil bisnisnya. Salah satu fitur Youtap yang paling digemari adalah analisis penjualan harian, pekanan, dan bulanan. 

 

Video Terkini