Sukses

Samsung Setop Sejumlah Fungsi Bixby Vision

Samsung diketahui akan menyetop beberapa fungsi Bixby Lens, terutama yang berhubungan dengan augmented reality.

Liputan6.com, Jakarta - Samsung diketahui akan menyetop beberapa fungsi Bixby Vision, terutama yang berhubungan dengan augmented reality. Informasi ini dilaporkan Android Police setelah ada notifikasi ke perangkat pengguna.

Dilansir dari The Verge, Jumat (9/10/2020), beberapa fungsi yang disetop adalah Places, Makeup, Home Decor dan Styling. Jadi, empat fungsi tersebut tidak dapat digunakan melalui Bixby Vision setelah Oktober 2020.

Sesuai namanya, masing-masing layanan tersebut memiliki fungsi berbeda. Lewat Places, pengguna dapat mengarahkan Bixby Vision ke satu bangunan tertentu untuk mengetahui tempat lain yang ada di sekitarnya.

Lalu untuk Home Decor, layanan ini menyediakan furnitur dan peralatan rumah tangga virtual yang dapat diarahkan langsung ke rumah pengguna melalu Bixby Vision. Jadi, mereka bisa memperoleh gambaran apabila ada furnitur yang diletakkan di sana.

Sementara untuk fitur augmented reality lainnya yang ada di Bixby Vision, Samsung kemungkinan masih mempertahankannya. Salah satunya adalah fungsi untuk menerjemahkan secara langsung teks yang diambil dengan memanfaatkan Bixby Vision.

Sebagai informasi, Bixby sendiri pertama kali diperkenalkan Samsung pada 2018 untuk Galaxy S8. Secara fungsi, aplikasi ini menawarkan kemampuan yang sama seperti layanan augmented reality Google, termasuk Google Assistant.

Samsung terbilang agresif mendorong pemanfaatan Bixby, bahkan ada sejumlah perangkat yang hadir dengan tombol khusus.

Namun dari laporan terbaru Bloomberg, perusahaan asal Korea Selatan itu tengah melakukan negosiasi dengan Google membahas sejumlah hal, termasuk soal Bixby.

2 dari 3 halaman

Samsung dan Google Diskusi, Ada Rencana Gantikan Bixby?

Sebelumnya. Samsung dilaporkan sedang berada dalam tahap pembicaraan Google agar raksasa internet itu menghadirkan layanan yang lebih baik di perangkatnya. Informasi ini diketahui dari laporan Bloomberg beberapa waktu lalu.

Dilansir The Verge, Kamis (30/7/2020), salah satu pembahasan dalam diskusi itu adalah memperkuat layanan Google Assistant dan Play Store, ketimbang layanan milik Samsung sendiri.

Oleh sebab itu, dari laporan ini muncul spekulasi Samsung berencana menggantikan Bixby dengan Google Assistant.

Untuk informasi, smartphone Samsung memang hadir dengan sejumlah layanan alternatif milik Google. Sebagai contoh, perusahaan asal Korea Selatan itu memiliki Bixby sebagai asisten virtual dan toko aplikasi sendiri.

Kendati demikian, belum ada pernyataan resmi dari kedua perusahaan mengenai pembicaraan ini. Karenanya, tidak dapat dipastikan seperti kesepakatan yang akan dilakukan dua perusahaan besar tersebut.

Hanya dari perwakilan masing-masing perusahaan, dua perusahaan menyebut masih mempertahankan sistem yang ada selama ini.

"Samsung diberi kebebasan untuk menciptakan toko aplikasi dan asisten digital sendiri," tutur juru bicara Google.

Sementara pihak Samsung mengatakan masih berkomitmen untuk menjaga ekosistem dan layanan milik mereka.

3 dari 3 halaman

Samsung Akan Pakai Baterai Buatan Tiongkok untuk Seri Galaxy S21

Di sisi lain, Samsung dikabarkan sedang bersiap untuk meluncurkan smartphone terbarunya, yakni Galaxy S21 pada tahun depan.

Berbagai bocoran informasi, mulai dari spesifikasi hingga benchmark seri penerus Galaxy S20 itupun makin banyak bermuncul di internet.

Terkini, Samsung akan menggunakan baterai buatan menufaktur asal Tiongkok untuk seri Galaxy S21-nya. Demikian dilansir SamMobile, Kamis (8/10/2020).

SamMobile melaporkan, perusahaan akan memakai baterai buatan Amperex Technology Limited selain dari Samsung SDI untuk baterai seri Galaxy S21.

Biasanya, Samsung juga mengandalkan beberapa pemasok baterai selain Samsung SDI untuk deretan produk smartphone-nya.

(Dam/Isk)