Liputan6.com, Jakarta - President University menjalin kemitraan dengan Cakap, edtech startup pengembang aplikasi belajar online dengan interaksi dua arah. Kemitraan ini diwujudkan dalam bentuk akses pembelajaran secara daring kepada mahasiswa dan calon mahasiswa President University.
President University dan Cakap menyelenggarakan webinar secara gratis dan setiap bulannya menargetkan 100 peserta dari kalangan pelajar SMA, fresh graduate, hingga first jobber.
Advertisement
Baca Juga
Kedua pihak meyakini kegiatan webinar adalah cara efektif untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan di lapangan kerja saat ini. Webinar pertama akan berlangsung pada 11 Oktober dengan tajuk "Belajar Bahasa Asing adalah Kunci untuk Meraih Beasiswa".
Secara garis besar, webinar tersebut membahas pentingnya penguasaan bahasa asing dalam meraih beasiswa, yang diisi oleh guru bahasa Inggris dari Cakap, Allegra Kartika dan Channy Anasthasia, penasihat akademik dari President University.
Peserta diberikan pelatihan bagaimana 'menjual' sisi positif dan pencapaian dalam bahasa asing untuk dapat meraih beasiswa. Selain itu, Cakap dan President University berusaha untuk meningkatkan awareness pentingnya kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing dalam meningkatkan peluang kerja di masa yang akan datang.
Â
Saksikan Video Pilihan Ini
Mahasiswa asing dari 17 negara di President University
"President University memiliki memiliki mahasiswa asing dari 17 Negara dan bertujuan menjadi pusat studi bahasa asing di Indonesia. Kerja sama antara President University dengan Cakap diharapkan mempercepat hal tersebut terutama sebagai pusat bahasa asing secara digital," ujar Michael Rino, Direktur Kerja Sama President University dalam keterangan resmi Cakap.
President University, kata Michael, percaya bahwa rangkaian kegiatan kerja sama dengan Cakap dapat menumbuhkan semangat belajar bahasa asing bagi pelajar hingga mahasiswa.
Sementara itu, Cecilia Ong, Cakap Vice President Of Business Development meyakini kemitraan antara Cakap dan institusi pendidikan merupakan bentuk konkret sinergi dan itu akan berdampak besar terhadap industri pendidikan.
"Rencana penyelenggaraan acara kali ini tidak sekedar untuk meningkatkan wawasan peserta dan berbagi, tetapi juga mempersiapkan, meningkatkan pemahaman peserta bahwasanya untuk mendapatkan kesempatan beasiswa keluar negeri bukan sebuah kebetulan asal mampu memahami kunci pengaplikasian strategi yang benar untuk memperoleh peluang tersebut," tutup Cecilia.
Advertisement