Liputan6.com, Jakarta - Social Bella sebagai startup beauty tech asal Indonesia baru saja mengumumkan telah melakukan ekspansi ke pasar internasional untuk kali pertama. Adapun pasar yang dituju adalah Vietnam melalui kehadiran layanan Sociolla.
Menurut Social Bella, ekspansi ini sudah diperhitungkan dengan matang, termasuk memahami perilaku konsumen lokal di negara tersebut.
Keputusan untuk hadir di Vietnam juga menyusul adanya putaran pendanaan terbaru dengan niali USD 58 ribu (sekitar Rp 837 juta) dari investor global, seperti Temasek, Pavilion Capital, dan Jungle Ventures.
Advertisement
"Sebagai salah satu pasar kecantikan dan perawatan diri dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggar ditambah populasi masyarakat muda melek digital, Vietnam memiliki banyak kesamaan dengan Indonesia," tutur Co-Founder dan President of Social Bella, Christopher Madiam dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (15/10/2020).
Baca Juga
Untuk itu, menurut Christopher, Social Bella merasa Vietnam merupakan negara yang tepat sebagai bagian dari rencana ekspansi internasional pertama mereka.
Terlebih, berdasarkan laporan Cosmeticsdesign-asia.com, pasar kecantikan dan perawatan diri di Vietnam tetap kuat dan adaptif selama pandemi Covid-19. Sektor kecantikan di negara itu juga mengalami pertumbuhan sekitar 80 persen di platform online.
"Pendanaan terbaru kami menunjukkan kepercayaan dan dukungan kuat dari para investor kami. Hal ini turut memperkuat semangat dan keyakinan kami dalam membuat keputusan strategis untuk berekspansi," tutur Christopher lebih lanjut.
Tidak hanya itu, Social Bella juga bekerja sama dengan ESQA sebagai produk kecantikan vegan asal Indonesia. Jadi, ESQA menjadi merek yang ikut melebarkan saya bersama Sociolla ke Vietnam.
Social Bella Raih Pendanaan Rp 837 Miliar dari Investor Global
Untuk diketahui, pada Juli 2020, Social Bella baru saja mengumumkan telah mendapatkan pendanaan dari investor global, seperti Temasek, Pavilion Capitol, dan Jungle Ventures.
Pendanaan sebesar USD 58 juta (sekitar Rp 837 miliar) itu diterima di tengah kondisi bisnis yang sedang terguncang karena pandemi Covid-19.
Putaran pendanaan terbaru ini disebut akan lebih meningkatkan pertumbuhan perusahaan di pasar perawatan kecantikan di Indonesia.
Sebagai informasi, menurut laporan Euromonotor, pasar perawatan kecantikan akan tumbuh hingga USD 8,5 miliar atau sekitar Rp 122,7 triliun pada 2022.
Oleh sebab itu, dengan dukungan berkelanjutan dari para investornya, Co-Founder dan Presiden Social Bella Christopher Madiam mengatakan startup ini berada pada posisi baik untuk membuka potensi pertumbuhan tersebut. Hal itu didukung dengan model bisnis berkelanjutan dan ekosistem komprehensif.
“Kami bangga bahwa baik investor yang ada maupun yang baru melihat potensi luar biasa dari ekosistem kami dan sangat mendukung rencana bisniskami," tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (8/7/2020).
Di sisi lain, menurut Christopher, pandemi ini menjadi tantangan tersendiri bagi keseluruhan bisnis secara global. Namun Social Bella sebagai salah satu startup mampu beradaptasi dengan cepat, sehingga tetap dapat melayani kebutuhan konsumen.
Oleh sebab itu, Christopher mengatakan perusahaan mengalami peningkatan organic traffic yang signifikan selama periode karantina.
"Karenanya, kami sangat berterima kasih atas kepercayaan investor di tengah masa sulit ini," ujarnya.
Advertisement
Perkembangan Social Bella
Untuk diketahui, Social bella merupakan startup yang diluncurkan pada 2015. Startup ini sudah memiliki beberapa unit bisnis, seperti SOCO, Beauty Journal, Sociolla, Lilla by Sociolla, hingga Brand Development.
Nantinya, pendanaan ini akan digunakan untuk meningkatkan infrastruktur teknologi dari Social Bella. Hal itu diungkapkan oleh Co-Founder dan CEO Social Bella John Rasjid.
“Dengan dukungan yang kuat dari aspek teknologi dalam rutinitas kami sehari-hari, kami bertujuan untuk lebih relevan dengan konsumen serta memberikan pengalaman berbelanja dengan lebih baik," tuturnya menjelaskan.
Terkait pendanaan ini, Co-Founder and Managing Partner of East Ventures Wilson Cuaca yang juga mitra bisnis Social Bella mengatakan, East Ventures memang telah melihat potensi dan kesiapan Social Bella memenangkan pasar kecantikan.
"Itulah alasan utama bagi kami untuk terus mendukung mereka lewat tiap putaran pendanaan sejak 2015," ujarnya. Sebelumnya, Social Bella telah mengumumkan investasi seri D sebesar USD 40 juta pada September 2019.
Pendanaan tersebut dipimpin oleh East Venture Growth, Temasek, Pavilion Capitol, dan Jungle Venture. Selain memiliki lini bisnis e-commerce, startup ini juga memiliki Sociolla Store yang berkonsep omni-channel.
(Dam/Isk)