Liputan6.com, Jakarta - VP Technology Relations & Relations & Special Project Smartfren, Munir Syahda Prabowo, mengungkapkan trafik internet Smartfren selama pandemi ini bergeser dari pusat kota ke area permukiman dan rural. Oleh sebab itu, perusahaan mengoptimalkan jaringan di wilayah-wilayah tersebut.
"Smartfren tetap mengoptimalkan jaringan selama pandemi, karena pola trafik kami dinamis dari yg tadi di perkotaan bergeser ke daerah-daerah rural. Kami lakukan dengan cara load balancing traffic, kami atur sedemikian rupa agar dinamis," ungkap Munir dalam acara virtual Smartfren Technology Update 2020 pada Rabu (4/11/2020).
Advertisement
Baca Juga
Pergeseran trafik ini disebabkan pandemi Covid-19 yang mengubah banyak kebiasaan masyarakat. Salah satunya penggunaan internet yang saat ini lebih banyak dilakukan dari area permukiman disebabkan kebijakan Work Form Home (WFH) dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Oleh sebab itu, wilayah permukiman saat ini cenderung menjadi tujuan utama dalam jaringan Smartfren. Trafik di wilayah perkantoran dan mall mengalami penurunan.
"Maka semua resource bisa diatur atau diarahkan secara dinamis ke tempat-tempat yang tadi membuthkan," sambung Munir.
Optimalisasi jaringan tersebut dilakukan Smartfren melalui sistem self-optimized networks (SON), sehingga perusahaan bisa mengatur secara otomatis mengikuti trafik di tempat-tempat yang memerlukan kapasitas. Hal ini bertujuan memberikan pengalaman lebih baik untuk konsumen di wilayah dengan trafik tinggi.
Peningkatan Trafik
Munir menjelaskan, trafik data Smartfren secara nasional pada semester I 2020 tumbuh 24 persen. Pertumbuhan paling besar terjadi di wilayah Samarinda, Kalimantan Timur, dan hal ini terutama disebabkan layanannya baru tersedia di kota tersebut pada pertengahan tahun lalu.
Pertumbuhan trafik data Smartfren di Balikpapan mencapai 36 persen, Cirebon 34 persen, Semarang 38 persen, dan Solo 36 persen.
Hanya di Kalimantan Selatan dan Sumatera dengan pertumbuhan trafik data di bawah 30 persen. Masing-masing mengalami peningkatan 27 persen dan 14 persen.
Â
Advertisement
Penambahan Kapasitas dan Cakupan Layanan
Seiring dengan pertumbuhan trafik, Smartfren juga menambah kapasitas dan cakupan layanannya. Berdasarkan data semester I 2020 Smartfren, penambahan kapasitas mencapai 29 persen dan cakupan layanan 21 persen. Pencapaian ini dinilai cukup signifikan.
"Secara nasional, kami naik cukup signifikan dengan penambahan coverage di wilayah layanan kami mencapai 21 persen. Kami juga menambah kapasitas di tempat-tempat yang kami sedang kembangkan coverage-nya," kata Munir.
Penambahan kapasitas dan cakupan layanannya ini, menurut Munir, dilakukan di berbagai wilayah, yaitu Sumatera Utara, Sulawesi, Kalimantan, Sumaterai Selatan, Jakarta, Bogor, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Ini merupakan suatu komitmen dari Smartfren walau dalam kondiis sulit seperti saat ini," tuturnya.
(Din/Isk)