Liputan6.com, Jakarta - Pokemon Go meraih pemasukan senilai USD 1 miliar dari Januari hingga Oktober 2020. Demikian menurut laporan perusahaan riset pasar aplikasi mobile Sensor Tower, yang dikutip pada Kamis (5/11/2020).
Gim buatan Niantic Labs itu pertama kali diluncurkan pada Juli 2016. Secara konsisten, pada saat itu Pokemon Go mampu menarik perhatian arus utama dan mengumpulkan lebih dari USD 832 juta dari belanja pemain pemain hingga akhir tahun 2016.
Advertisement
Baca Juga
Pada tahun 2017, angka belanja pemain menurun 29 persen, tetapi selanjutnya meningkat setiap tahun dan pada 2020 sudah menjadi tahun terbaik.
Secara garis besar, pemain di seluruh dunia telah menghabiskan hingga 11 persen lebih banyak sepanjang tahun 2020 dibandingkan tahun 2019. Selain itu, nilai belanja pemain juga 30 persen lebih banyak daripada 10 bulan pertama tahun 2019.
Kesuksesn Pokemon Go ini didukung oleh angka unduhan dan pendapatan gim mobile secara umum yang meningkat tajam tahun ini karena pandemi Covid-19 global dan lockdown yang mengharuskan orang melakukan aktivitas dari rumah.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Per Oktober 2020, Pokemon Go Tak Bisa Dipakai di Smartphone iOS dan Android Lawas
Pemain gim Pokemon Go yang memakai perangkat Android dan iOS model lawas akan kehilangan akses atas gim ini per Oktober 2020.
Perangkat model lawas yang dimaksud antara lain adalah tablet atau smartphone Android yang menjalankan OS Android 5.0 atau Lollipop atau iPhone dan iPad yang menggunakan iOS 10 atau 11.
Hal ini karena pengembang Pokemon Go, Niantic mulai menghentikan update Pokemon Go untuk perangkat dengan OS di atas per pertengahan Oktober 2020.
Informasi ini dikonfirmasi melalui akun Twitter Pokemon Go. Di antara perangkat dimaksud adalah iPhone 5s dan iPhone 6, padahal kedua perangkat ini masih bisa diperbarui OS-nya hingga iOS 12.
Advertisement