Sukses

Sepanjang 2020, Tiongkok Klaim Sudah Pasang 700.000 BTS 5G

Tiongkok mengklaim pihaknya tengah memiliki 700.000 menara BTS 5G di seluruh negeri per tahun 2020 ini.

Liputan6.com, Jakarta - Di saat Indonesia masih memimpikan ketersediaan jaringan 5G, sejumlah negara sudah menghadirkan layanan 5G bagi para pengguna.

Di Tiongkok contohnya, 5G sudah jadi layanan komersil yang dapat dinikmati pengguna. Tiongkok bahkan jadi salah satu negara pertama yang menawarkan layanan internet 5G.

Bahkan, kini pemerintah Tiongkok terus mengembangkan infrastruktur 5G untuk memperluas cakupan teknologi internet generasi kelima ini.

Mengutip laman Gizmochina, Sabtu (14/11/2020), Tiongkok mengklaim pihaknya tengah memiliki 700.000 menara BTS 5G di seluruh negeri per tahun 2020 ini.

Menurut laporan, jumlah tersebut jauh lebih banyak ketimbang target pemerintah yakni membangun 500.000 BTS 5G pada tahun ini.

Wakil Menteri Industri dan Teknologi Informasi Tiongkok Liu Liehong mengklaim, jumlah BTS Tiongkok kini dua kali lipat lebih banyak dari jumlah menara BTS 5G yang dipasang tahun ini di seluruh dunia.

Namun, dia tidak menyebut dari mana sumber informasi tersebut.

2 dari 3 halaman

Ada 180 Juta Perangkat Terhubung ke 5G di Tiongkok

Bulan lalu, pemerintah Tongkok mengungkap, ada lebih dari 690.000 BTS 5G telah beroperasi di Tiongkok. Total, 160 juta perangkat terhubung dengan jaringan 5G.

Kini, Liehong menyebut, sudah ada lebih dari 180 juta perangkat yang terhubung ke jaringan 5G di Tiongkok. Artinya ada tambahan 20 juta perangkat yang terhubung jaringan 5G di Tiongkok dalam satu bulan terakhir.

3 dari 3 halaman

Perlu 10 Juta BTS untuk Cover 5G di Seluruh Tiongkok

Untuk melengkapi cakupan 5G di seluruh negeri, Tiongkok perlu membangun setidaknya 10 juta BTS 5G. Total investasi yang dibutuhkan adalah sekitar USD 280 miliar.

Tiongkok sendiri memang kini jadi salah satu negara pemimpin teknologi terkini, sebut saja internet 5G, Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan banyak lainnya.

Tiongkok menganggap teknologi sebagai kunci ekonomi modern dan negara tersebut bersaing ketat dengan Amerika Serikat untuk mendominasi pasar dunia.

(Tin/Isk)

Video Terkini