Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kasus pencurian data pengguna kembali terjadi, kali ini giliran pengembang gim raksasa asal Jepang, yaitu Capcom yang menjadi korbannya.
Adapun aksi ini terjadi pada 2 November 2020, dimana server milik Capcom tiba-tiba tumbang karena "ada pihak ketiga yang mengakses server tanpa izin perusahaan."
Dilaporkan Bleeping Computer, grup hacker yang mengklaim bertanggung jawab atas aksi peretasan itu mengaku telah men-download data sebesar 1TB.
Advertisement
Baca Juga
Mereka mengatakan, data yang dicuri berisikan semua informasi pribadi karyawan Capcom, data pengguna, hingga informasi keuangan perusahaan.
Saat kejadian, Capcom sempat mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan, "saat ini belum ada indikasi informasi pengguna bocor. Perusahaan juga sedang berkonsultasi dengan polisi terkait kasus tersebut."
Selang dua minggu sejak kejadian, Capcom akhirnya mengungkap informasi terkini soal kejadian peretasan terhadap server miliknya.
Dikutip dari keterangan resmi Capcom via Kotaku, Selasa (17/11/2020), perusahaan mengungkap daftar data apa saja yang bocor dan dicuri oleh hacker sejauh ini.
Perusahaan menambahkan, "informasi pribadi karyawan dan perusahaan juga telah terkompromi dalam serangan oleh hacker ini."
Informasi yang Dicuri Hacker
Lebih lanjut, Capcom mengonfirmasi ada sejumlah data pribadi karyawannya yang dicuri oleh pelaku peretasan, seperti nama, alamat, dan informasi passpor.
Selain itu, informasi soal laporan penjualan dan keuangan perusahaan pun dicuri oleh pelaku peretasan. Sementara itu, ada 350 ribu informasi pengguna, partner bisnis, dan lainnya yang ikutan bocor dan dicuri.
Adapun informasi tersebut, termasuk nama, alamat, nomor telepon, tanggal lahir, alamat email, jenis kelamin, dan lainnya.
Sedangkan informasi rahasia perusahaan yang dicuri, antara lain data sales, informasi partner bisnis, dokumen penjualan, dokumen gim yang sedang dikembangkan, dan masih banyak lagi.
Â
Advertisement
Minta Maaf kepada Pengguna
Capcom juga menyebutkan informasi kartu kredit pengguna tidak bocor, karena transaksi pembelian gim ditangani oleh pihak ketiga.
Selain dari itu, gim dan situs perusahaan tidak terkena dampaknya. Capcom juga menyatakan, saat ini sudah meningkatkan keamanan online mereka untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Lebih lanjut, Capcom meminta maaf kepada pengguna karena kejadian peretasan tersebut dan dampaknya.
(Ysl/Why)