Liputan6.com, Jakarta - Twitter telah resmi memperkenalkan fitur Fleets secara global beberapa hari lalu. Namun dari laporan terbaru, ada masalah performa yang membuat fitur ini tidak langsung diterima seluruh pengguna.
Dikutip dari Phone Arena, Jumat (20/11/2020), masalah ini membuat Twitter harus memperlambat kehadirannya di lebih banyak pengguna. Hal itu diperlukan untuk memberi waktu bagi para teknisi mengatasi bug tersebut.
Informasi soal masalah dan penundaan ini diumumkan langsung oleh akun Twitter Support. Hanya memang perusahaan tidak merinci lebih lanjut mengenai masalah yang ditemukan dan kapan fitur ini dapat diterima oleh seluruh pengguna.
Advertisement
"Kami memperlambat peluncuran Fleets untuk memperbaiki sejumlah masalah performa dan stabilitas. Jika kamu belum menerimanya, mungkin kamu akan menerimanya dalam beberapa hari ke depan," tulis perusahaan dalam unggahan tersebut.
Baca Juga
Sebagai informasi, peluncuran fitur Fleets secara global memang baru dilakukan beberapa hari lalu, tapi sebenarnya fitur ini sudah diumumkan sejak awal 2020 dan mulai diuji coba di sejumlah pasar.
Fleets sendiri merupakan unggahan yang dapat menghilang otomatis setelah 24 jam. Fitur ini bisa dibilang mirip dengan Story milik Instagram dan Facebook atau pun Status pada WhatsApp.
Fitur ini ditempatkan pada bagian atas timeline Twitter pengguna, tepatnya di deretan gelembung mirip Stories Instagram.
Kehadiran Fitur Fleets di Twitter
Mengutip The Verge, Selasa (18/11/2020), Twitter berharap Fleets akan membantu mengurangi tekanan ketika pengguna mencuit sesuatu. Misalnya ketika mengekspresikan pendapat ataupun perasaan yang lebih santai.
Fleets mulai digulirkan sejak hari ini di Android dan iOS, kemudian fitur ini akan tersedia untuk semua pengguna dalam beberapa hari mendatang.
"Melalui pengujian kami di Brasil, Italia, India, dan Korea Selatan, kami mengetahui Fleets dapat membantu orang merasa lebih nyaman bergabung dalam percakapan. Kami melihat, pengguna dengan Fleets lebih banyak berkicau di Twitter," kata Direktur Desain Twitter Joshua Harris dan Manajer Produk Twitter Sam Haveson di unggahan blog Twitter.
Advertisement
Mudahkan Pengguna untuk Lebih Ekspresif
Lebih lanjut disebutkan keduanya, para pengguna yang baru mengenal Twitter mendapati Fleets sebagai cara yang lebih mudah untuk berbagi apa yang ada di pikiran.
"Karena unggahan di Fleets menghilang dari pandangan setelah satu hari. Fleets membantu orang-orang merasa lebih nyaman untuk berbagi pemikiran, opini, dan perasaan pribadi yang kasual," katanya.
Melalui Fleets, pengguna bisa saling berbagi teks, respon atas cuitan lain, atau unggahan video ataupun opsi teks berlapis dengan warna latar belakang yang senada. Tiap pesan akan menghilang setelah diunggah 24 jam.
Para pengguna juga bisa menanggapi Fleets yang diunggah orang lain dengan mengetuk salah satunya ataupun mengirim DM atau emoji ke pengunggahnya. Dengan begitu, percakapan DM pun agak mirip dengan proses balas Stories di Instagram.
Nantinya Twitter bahkan akan memperkenalkan stiker dan live streaming. Kendati demikian, pengguna tidak bisa memberikan tanda like ataupun me-retweet Fleets seperti RT cuitan biasa Twitter.
Saat ini, Twitter tidak menghadirkan notifikasi jika ada pengguna lain yang men-screenshot unggahan Fleets seseorang. Selain itu, siapapun yang mem-follow di Twitter bisa melihat Fleets orang yang diikutinya.
(Dam/Isk)