Sukses

Ini Dia Kreator TikTok Pertama yang Raih 100 Juta Followers

Charli D' Amelio dilaporkan telah berhasil menjadi kreator konten TikTok pertama yang menyentuh 100 juta followers.

Liputan6.com, Jakarta - Sosok Charli D'Amelio baru-baru ini telah berhasil menyita perhatian publik. Alasannya, dia menjadi kreator TikTok pertama yang berhasil memiliki 100 juta followers.

Dengan jumlah tersebut, Charli berhasil mengungguli deretan figur publik lain yang bergabung di platform ini, seperti Will Smith, The Rock, Selena Gomez, bahkan Kylie Jenner dan Ariana Grande.

Dikutip dari The Verge, Senin (23/11/2020), pencapaian ini juga terbilang cepat di platform media sosial. Sebab, Charli berhasil meraih 100 juta followers di TikTok dalam kurun waktu satu setengah tahun saja.

Foto Charli D’Amelio (Kredit: Instagram/charlidamelio)

Sebagai perbandingan, kreator konten di YouTube setidaknya membutuhkan waktu 14 tahun untuk memiliki 100 juta subscribers. Karenanya, capaian ini berhasil mencatat rekor baru. 

Charli sendiri diketahui mengunggah konten pertamanya di TikTok pada pada Mei 2019. Namun, dia memang sudah aktif di Musical.ly sejak 2018 sebelum melebur menjadi TikTok. 

Namun di samping itu, capaian ini tidak hanya penting bagi Charli sebagai seorang kreator, melainkan juga TikTok sebagai aplikasi media sosial.

Alasannya, TikTok dapat dikatakan kini telah menjadi salah satu platform media sosial yang kian diminati. Hal itu dapat dilihat pula dari jumlah unduhan yang terus naik.

2 dari 3 halaman

TikTok Sudah Diunduh Lebih dari 2 Miliar Kali

Perusahaan analitik Sensor Tower melaporkan pada Apri 2020, platform TikTok telah diunduh lebih dari dua miliar kali secara global.

Mengutip laman Tech Crunch, Kamis (30/4/2020), pada kuartal pertama 2020 saja, TikTok diunduh 315 juta kali baik di App Store maupun Google Play.

Jumlah unduhan TikTok pada kuarta ini melampaui unduhan WhatsApp yang jumlahnya 250 juta kali.

Menurut Sensor Tower, jumlah unduhan TikTok paling banyak dilakukan oleh pengguna yang ada di India, Tiongkok, dan Amerika Serikat. Meski begitu, perlu dipahami jumlah unduhan 2 miliar ini tak sama dengan jumlah pengguna aktif.

"TikTok menjadi aplikasi pertama, di belakang Facebook, WhatsApp, Instagram, dan Messenger yang berhasil melampaui 2 miliar unduhan sejak 1 Januari 2014," kata pihak Sensor Tower kepada Tech Crunch.

Sejumlah aplikasi dari Google --sang pengembang Android-- seperti Gmail dan YouTube telah diunduh lebih dari 5 miliar kali. Namun, kedua aplikasi ini memang selalu terpasang langsung (pre-install) di kebanyakan smartphone dan tablet Android.

3 dari 3 halaman

Dongkrak Pendapatan

Bagi ByteDance --perusahaan induk TikTok-- tentu pencapaian ini menguntungkan. Pasalnya, jumlah pendapatan pun juga meningkat.

Apalagi menurut data, secara total, para pengguna menghabiskan sekitar USD 456,7 juta pada kuartal ini, naik dari USD 175 juta ketimbang lima bulan lalu.

Kebanyakan dari pendapatan itu diterima dari para pengguna yang ada di Tiongkok. Sementara, pengguna di Amerika Serikat membelanjakan USD 86,5 juta di TikTok, menjadikannya sebagai pasar terpenting kedua bagi TikTok. 

Seorang ahli strategi di Sensor Tower Craig Chapple mengatakan, tidak semua unduhan bersifat organik. Apalagi, TikTok yang diluncurkan di luar Tiongkok pada 2017 ini telah terlibat dalam kampanye akuisisi pengguna besar-besaran.

"Namun, wabah Covid-19 turut mendorong orang untuk mencari aplikasi baru (termasuk TikTok)," katanya.

(Dam/Isk)