Liputan6.com, Jakarta - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) mengumumkan pendaftaran lomba pembuatan situs web berdomain Aksara Sunda akan diperpanjang. Pada awalnya ajang ini akan ditutup pada 25 November 2020, tetapi kini diperpanjang hingga 31 Januari 2021.
Ini dilakukan untuk memberi kesempatan para calon peserta lebih matang menyiapkan materi. Selain itu, jumlah peserta pun dapat bertambah, terutama dari masyarakat ingin berkontribusi dalam lomba ini.
"Perpanjangan pendaftaran lomba ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat yang belum berpartisipasi agar bisa ikut mendaftarkan diri," tutur tokoh budaya sunda, Cahyana Ahmadjayadi dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (23/11/2020).
Advertisement
Menurut Cahyana, keputusan ini merupakan hasil diskusi dengan para pegiat Aksara Sunda. Terlebih, lomba ini mendapatkan animo tinggi di masyarakat, sehingga diputuskan untuk melakukan perpanjangan.
Baca Juga
"Kami sepakat memberikan waktu lebih bagi peserta untuk bisa menyiapkan dan mengirimkan karyanya, khususnya bagi peserta yang sudah mendaftar, namun belum mengisi konten di website-nya, sehingga konten-kontennya bisa terisi penuh dan variatif," tutur Cahyana lebih lanjut.
Mengingat ada perpanjangan waktu pendaftaran, penjurian baru dilakukan mulai 1 hingga 15 Februari 2021. Sementara pengumuman akan dilakukan pada 21 Februari 2020 bertepatan dengan Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional.
Adapun lomba ini diadakan untuk memperkaya publikasi Aksara Sunda di internet. Mengingat penggunaan Aksara Sunda pada situs web menjadi syarat penting agar aksara ini bisa didaftarkan dan disahkan lembanga internet dunia.
"Dari pengalaman kami saat ini, dalam perjalanan mendaftarkan Aksara Jawa ke ICANN, ada beberapa syarat yang harus kita penuhi. ICANN akan melihat apakah aksara tersebut masih banyak digunakan hingga kini dengan menjaring konten-konten website yang menggunakan aksara daerah," tutur CRO PANDI, Mohamad Shidiq Purnama.
PANDI Gelar Asistensi untuk Peserta Lomba Pembuatan Situs Web Aksara Sunda
Pada Juni 2020, PANDI bersama Melsa ISP dan Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Universitas Padjajaran (PDP-BS UNPAD) telah melakukan asistensi bagi peserta yang mengalami kendala untuk berpartisipasi dalam lomba membuat situs web dengan konten Aksara Sunda.
Chief Registry Officer PANDI, Mohamad Shidiq Purnama, mengatakan latar belakang diadakannya asistensi ini adalah untuk mengurangi kendal yang mungkin ditemukan para peserta.
"Harapannya agar lomba pembuatan situs web berdomain Aksasa Sunda bisa berjalan lancar tanpa ada hambatan," tutur Shidiq dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (24/6/2020).
Shidiq menuturkan, PANDI akan memberikan asistensi dan sarana konsultasi bagi peserta lomba membuat situs web dengan konten aksasa sunda. Selain itu, peserta juga dibuatkan satu grup diskusi di aplikasi chatting.
"Bagi peserta yang mengalami kendala teknis terkait teknologi, atau bagi mereka yang tidak pernah mengetahui soal hosting atau domain, dapat berkonsultasi langsung ke kantor PANDI atau via daring," tutur Shidiq.
Selain di PANDI, kegiatan asistensi ini juga dilakukan di kantor Melsa ISP yang berlokasi di Paskal Hyper Square, Bandung, Jawa Barat. CTO Melsa ISP Iman Budiman juga mengaku siap memfasilitasi kegiatan tersebut.
“Karena kebetulan kami (Melsa ISP) berlokasi di Bandung, mayoritas peserta lomba berdomisili di Bandung, kami siap membantu PANDI dan peserta agar bisa memangkas jarak jika lokasi peserta jauh dari kantor PANDI, bisa datang ke Melsa ISP,” tuturnya.
Advertisement
Konsultasi untuk Peserta Situs Web Aksara Sunda
Imam mengatakan, peserta yang ingin berkonsultasi mengenai aspek teknis bisa mendatangan kantor Melsa ISP. Sementara peserta yang ingin berkonsultasi soal konten bisa mengunjungi PDP-BS UNPAD.
Menanggapi kegiatan asistensi ini, Sekretaris Yayasan Kebudayaan Rancage Dadan Sutisna, mengatakan workshop hingga pembuatan video tutorial bagi peserta lomba memang perlu dilakukan untuk memudahkan mereka.
"Workshop ini akan sangat membantu peserta yang masih kesulitan beradapatasi dengan kemajuan teknologi, juga sebagai literasi Aksara Sunda. Selain itu, kami akan buatkan video tutorialnya, sehingga peserta bisa langsung mempraktikkannya," tutur Dadan.
Lebih lanjut Dadan juga berharap dengan lomba ini, Aksara Sunda dapat dikenal masyarakat luas. Perlu diketahui, antusias masyarakat dalam lomba ini juga sangat besar, tercatat sudah ada 65 peserta terdaftar dari 100 kuota yang disediakan PANDI.
(Dam/Why)