Liputan6.com, Jakarta - Federal Communications Commission (FCC) Amerika Serikat (AS) menegaskan keputusannya menetapkan ZTE Corp sebagai ancaman kemananan nasional.
Penetapan ini didasarkan kekhawatiran perangkat telekomunikasi buatan perusahaan asal Tiongkok tersebut dapat digunakan untuk memata-matai.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir Bloomberg, Kamis (26/11/2020), langkah itu menunjukkan bahwa FCC ingin mendorong ZTE dan manufaktur asal Tiongkok lain, Huawei, keluar dari pasar AS.
FCC pada pertemuan 10 Desember 2020Â akan mempertimbangkan peraturan untuk mendaftarkan peralatan yang dilarang.
Chairman FCC, Ajit Pai, dalam sebuah unggahan blog pada 18 November juga mengidentifkasi Huawei sebagai ancaman.
Huawei dan ZTE
FCC menilai ZTE dan Huawei menimbulkan risiko spionase, tuduhan yang telah dibantah oleh kedua perusahaan.
FCC meningkatkan pemeriksaan terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok di tengah ketegangan antara Beijing dan Washington terkait perdagangan, virus corona, dan keamanan.
FCC juga sedang mempertimbangkan pemblokiran terhadap tiga perusahaan Tiongkok, dan tahun lalu telah melarang China Mobile memasuki pasar AS.
Sebelumnya, FCC pada 30 Juni menetapkan ZTE dan Huawei sebagai ancaman keamanan nasional. Namun, ZTE meminta badan tersebut untuk mempertimbangkan keputusannya.
Â
Advertisement
Pernyataan FCC
Pai dalam pernyataannya melalui email mengungkapkan, penolakan terhadap permintaan ZTE itu sebagai langkah penting lainnya dalam upaya melindungi jaringan komunikasi AS dari risiko keamanan.
Pai melaui twit mengatakan, ZTE tidak membantah bahwa hukum Tiongkok mewajibkaan perusahaannya memberikan akses, kerja sama, dan dukungan untuk kegiatan pengumpulan aktivitas intelijen pemerintah.
(Din/Isk)
5 Warga Petamburan Reaktif Covid-19 Pasca Kerumunan HRS
Advertisement