Sukses

Qualcomm: Negara Berkembang Jangan Terlambat Hadirkan 5G

President Qualcomm, Cristiano Amon, menegaskan pentingnya kehadiran teknologi 5G di seluruh dunia, termasuk di negara-negara berkembang.

Liputan6.com, Jakarta - President Qualcomm, Cristiano Amon, menegaskan pentingnya kehadiran teknologi 5G di seluruh dunia, termasuk di negara-negara berkembang. Hal ini karena 5G dinilai akan menjadi kunci penting di dalam ekonomi untuk melakukan transformasi digital di berbagai sektor industri.

Menurut Cristiano, penting bagi pemerintah untuk melihat 5G sebagai infrastruktur penting, sama seperti pembangunan jalan atau pelabuhan.

"5G akan menjadi kunci penting di dalam ekonomi untuk melakukan transofrmasi digital di berbagai sektor industri," kata Cristiano dalam sesi tanya jawab Snapdragon Tech Summit Digital 2020 pada Rabu (2/12/2020).

Kekuatan 5G, kata Cristian, bukan hanya terletak pada teknologi nirkabel, tetapi juga ia akan bisa mengoptimalkan komputasi, sehingga bisa menjadi akses menjalankan aplikasi apa pun di berbagai perangkat.

"Itu kenapa secara umum kami melihat ekonomi berkembang agar tidak telat dalam pengembangan 5G," tutur Cristiano melanjutkan.

2 dari 2 halaman

Lebih Cepat Lebih Baik

Qualcomm menyakini era 5G memiliki dampak lebih besar daripada hanya sekadar layanan telekomunikasi. Oleh sebab itu, penting bagi setiap negara memulai pengembangan 5G sedari dini mengingat teknologi tersebut sebagai infrastruktur sangat penting.

"Saya tidak yakin di era 5G yang harus dilakukan adalah menunggu sampai tahapan terakhir dari teknologi tersebut. Hal terpenting adalah dimulai sejak awal, melihat itu sebagai infrastruktur yang sangat vital," ujar Cristiano.

Untuk mengembangkan 5G, katanya, dibutuhkan berbagai persiapan termasuk soal alokasi spektrum hingga mempermudah pengembangan infrastruktur jaringan.

"5G akan menjadi pendorong untuk infrastruktur broadband di negara. Akan ada peluang dan dampak baik dari teknologi tersebut," tutur Cristiano.

(Din/Why)

Video Terkini