Sukses

Facebook Hapus Foto dan Video yang Diunggah dari PS4

Facebook mulai menghapus foto dan video yang diunggah ke platform miliknya melalui PS4. Mengapa demikian?

Liputan6.com, Jakarta - Facebook mulai menghapus foto dan video yang diunggah ke platform miliknya melalui PS4.

Sebagai informasi, sebelumnya Facebook dan PS4 sudah terintegrasi satu sama lain, di mana gamer bisa langsung mengunggah screenshot dan video yang diambil di PS4 mereka langsung ke platform media sosial.

Namun, sekitar setahun yang lalu, Sony mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan integrasi tersebut. Demikian sebagaimana dilansir Ubergizmo, Kamis (3/12/2020).

Sony belum memberikan pernyataan mengenai hal ini, tetapi sejumlah kalangan berspekulasi bahwa itu mungkin terjadi karena [Facebook](facebook "") kerap mengumpulkan informasi pengguna.

Sekitar satu tahun setelah kemitraan mereka berakhir, beberapa pengguna mulai melihat gambar dan video mereka dihapus tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Tidak ada yang tahu mengapa ini terjadi dan apakah itu hanya bug atau dilakukan dengan sengaja, dan apakah keputusan dibuat oleh Facebook, Sony, atau kedua perusahaan.

Hingga saat ini, baik Facebook maupun Sony belum memberikan keterangan.

 

2 dari 4 halaman

Facebook Bayar Media Inggris untuk Lisensi Berita

Sebelumnya, Facebook membayar media berita Inggris jutaan Pound sterling dalam setahun untuk mendapatkan lisensi artikel mereka.

Langkah Facebook ini disebut karena perusahaan tengah menghadapi tindakan keras dari pemerintah Inggris terkait dominasinya di iklan mobile.

Dilansir The Guardian, Selasa (1/12/2020), sebagian besar kelompok surat kabar Inggris telah mendaftar ke program tersebut. Artikel dari media-media itu akan muncul di bagian berita khusus di website Facebook, yang akan diluncurkan pada Januari 2021.

Sebagian besar konsumsi berita Facebook saat ini melalui tautan yang dibagikan di newsfeed utama. Sementara tab berita khusus baru nanti akan melibatkan karyawan Facebook untuk memilih yang dianggap sebagai berita utama hari itu dari media mainstream.

Sebagai gantinya, penerbit dijanjikan sejumlah besar uang dan para pembaca baru.

Facebook menolak berkomentar tentang jumlah uang untuk program baru ini. Namun, sejumlah penerbit atau media memperkirakan menghasilkan jutaan Pound sterling setahun dari kesepakatan beberapa tahun yang telah mereka tandatangani.

"Ini adalah investasi yang sangat besar, dan itu adalah sesuatu yang telah kami lakukan selama beberapa tahun," kata pimpinan kemitraan berita Facebook di Eropa Utara, Sarah Brown.

3 dari 4 halaman

Prioritas Berita

Sarah mengatakan, para kurator akan memprioritaskan pemeriksaan dan keseimbangan yang berkaitan dengan laporan asli saat memilih berita yang akan disorot. Pertimbangannya antara lain sumber laporannya mendalam, tepat waktu, menawarkan sudut pandang menarik, dan memiliki sumber yang baik.

Bagian Facebook News nantinya akan menampilkan campuran berita utama pilihan kurator yang dipekerjakan oleh layanan agregator berita Upday. Selain itu, juga ada berita-berita lain yang dipilih berdasarkan algoritma untuk mencerminkan minat pengguna.

Menurut laporan Social Media Today, Inggris akan menjadi negara pertama yang mendapatkan Facebook News di luar Amerika Serikat (AS). Layanan konten berita tersebut akan meluncur di Inggris pada bulan depan.

4 dari 4 halaman

Media yang Bergabung

Media-media Inggris yang telah mendaftar untuk menjadi mitra layanan berita Facebook ini antara lain The Guardian, Daily Mirror, Independent, dan semua media berita regional utama di negara tersebut. Majalah Economist juga turut serta dalam kerja sama ini.

Situs berita lain yang belum menyetujui kesepakatan dengan Facebook, mungkin masih bisa muncul di layanan tersebut jika memenuhi kriteria standar tertentu.

Suntikan dana langsung dari Facebook dinilai sebagai kabar baik untuk industri berita, yang saat ini kalah dari Facebook dalam pertempuran di pasar iklan Inggris. Kerja sama ini juga terjadi di tengah ancaman intervensi pemerintah Inggris terhadap dominasi pasar iklan online.

Sumber pemerintah telah dengan tegas mengatakan, mereka menginginkan Google dan Facebook berbuat lebih banyak untuk mendukung keuangan media berita.

(Isk/Ysl)

Video Terkini