Sukses

Facebook Batasi Fungsi Messenger dan Instagram di Eropa

Facebook membatasi kemampuan sejumlah fungsionalitas fitur pada aplikasi Messenger dan Instagram di Eropa demi mematuhi aturan mengenai privasi pengguna.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook membatasi sementara sejumlah fungsionalitas atau fungsi pada Messenger dan Instagram bagi para pengguna yang ada di Eropa.

Langkah ini memberi waktu bagi Facebook untuk membuat perubahan, guna mematuhi regulasi mengenai privasi di Uni Eropa.

Mengutip laman XDA Developer, Senin (21/12/2020), para pengguna yang menjalankan Facebook Messenger dan Instagram dikabarkan mendapatkan peringatan pop-up.

"Beberapa fitur tidak tersedia, ini untuk menghormati aturan baru untuk layanan pesan di Eropa. Kami tengah bekerja untuk menghadirkannya kembali," demikian tulisan pop-up pada aplikasi Facebook Messenger dan Instagram tersebut.

Sebenarnya, aturan baru yang dimaksud sudah ada sejak tahun 2020, yakni Privacy and Electronic Communications Directive atau singkatnya aturan ePrivacy Directive.

2 dari 3 halaman

Aturan Berlaku Mulai 21 Desember 2020

Disebutkan, mulai Senin 21 Desember 2020, layanan pesan over the top (OTT) seperti Facebook Messenger dan Instagram harus memenuhi aturan ini.

Perlu diketahui, kedua aplikasi masih dapat berfungsi untuk mengirimkan pesan. Namun, banyak fitur interaktif yang dibatasi kemampuannya. Misalnya membuat polling atau memberi nama panggilan ke daftar kontak pengguna.

Beberapa fitur akan tetap bisa dipakai di percakapan individu, namun tidak bisa digunakan pada obrolan grup.

Pihak Facebook menolak memberi tahu fitur apa saja yang tak bisa lagi dipakai di obrolan grup. Mereka berpendapat, dalam waktu dekat layanannya akan kembali normal setelah diuji kepatuhannya.

3 dari 3 halaman

Bakal Bisa Dipakai Normal dalam Waktu Dekat

"Kami masih menentukan cara terbaik untuk mengembalikan fitur-fitur ini. Butuh waktu untuk membangun kembali produk agar bisa dipakai dengan baik sekaligus juga memenuhi aturan baru," kata pihak Facebook dalam pernyataannya kepada BBC.

Sekadar informasi, aturan tentang ePrivacy Directive hanya melarang pengumpulan konten pesan dan metadata terkait, tanpa izin pengirim.

Dengan kata lain, yang tidak boleh dilakukan adalah memindai pesan pengguna untuk memberikan iklan yang sesuai.

(Tin/Ysl)