Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah orang percaya jagat raya tidak hanya dihuni oleh manusia, melainkan ada kehidupan lain seperti alien di suatu planet. Kendati demikian, ekspedisi luar angkasa yang dilakukan belum bisa mengungkap bentuk kehidupan lain di jagat raya.
Namun terbaru, para astronom di proyek Breakthrough Listen menemukan sebuah sinyal radio misterius yang diduga berasal dari Proxima Centauri. Proxima Centauri merupakan bintang terdekat dengan matahari kita. Demikian dikutip dari laman Ubergizmo, Rabu (23/12/2020),
Baca Juga
Para astronom di proyek Breakthrough Listen sudah tidak asing dengan terdengarnya sinyal radio misterius.
Advertisement
Pasalnya, selama ini sebagian besar sumber radio yang terdengar terkait dengan gangguan buatan manusia atau sumber alam lainnya.
Namun, salah satu alasan mengapa sinyal radio kali ini sangat menarik karena sinyalnya berada di pita frekuensi 980 MHz. Pita frekuensi ini tidak boleh ada transmisi pesawat luar angkasa manusia.
Alasan Lain Dianggap Berasal dari Alien
Alasan lain yang membuatnya mungkin terjadi adalah adanya pergeseran frekuensi. Hal ini menunjukkan, suara tersebut berasal dari permukaan planet luar tata surya yang mengorbit.
Astrobiologis dari University of Westminster, Lewis Dartnell mengatakan, peluang ini adalah sinyal dari Proxima Centauri agak mengejutkan.
"Kami telah begitu lama mencari kehidupan alien dan sekarang (dengan ditemukannya sinyal radio misterius) gagasan makhluk itu bisa saja ada di dekat kita, di sistem bintang yang dekat, memupuk adanya kemungkinan di atas ketidakmungkinan," tutur Dartnell.
Tentu saja, hal tersebut barulah analisa dan tidak boleh dianggap sebagai tanda pasti ada kehidupan di planet lain.
Advertisement
Jejak Alien
Menusia tak pernah berhenti mencari tahu mengenai alien. Salah satunya adalah upaya membuktikan alien itu memang nyata.
Pertengahan tahun 2019, NASA menyebut, tengah mengembangkan pesawat berteleskop untuk menemukan planet alien di luar angkasa sana. Tentunya bukan seperti teleskop pada umumnya. Pesawat ruang angkasa ini bakal bisa terbang sekitar 400 ribu kilometer jauhnya.
Pesawat yang dinamakan Starshade ini memiliki tutup datar yang besar untuk menghalangi cahaya bintang. Tutupannya berbentuk unik, yaitu seperti bunga matahari yang sedang mekar, sehingga nantinya tampilan orbit yang ditemukan lebih jelas.
"Bayangkan teleskop dan pesawat ruang angkasa mengambang bebas di angkasa, mengalami tarikan dan dorongan kecil dari gravitasi. Kami akan berusaha menjaga kedua hal itu sejajar dengan pergeseran 2 milimeter saja," ungkap teknisi Jet Propulsion Laboratory (JPL)Â NASA, Michael Bottom.
Sebenarnya, sudah lama sekali para peneliti menemukan ribuan eksoplanet. Sayangnya, eksoplanet tersebut belum sempat dijelajahi, sehingga dibuatlah Starshade untuk mewujudkan hal itu.
Gagasan membuat pesawat raksasa ini juga sudah diusulkan dari tahun 1960-an, sekaligus menginginkan adanya misi Starshade.Â
(Tin/Ysl)