Liputan6.com, Jakarta - Epson Indonesia baru saja meluncurkan sejumlah model Home Projector terbaru untuk pasar Indonesia.
Produk anyar yang hadir dalam beberapa kategori, seperti Home Entertainment, Living Room, dan Home Cinema ini menawarkan pengalaman menonton serasa di bioskop.
"Epson melihat minat masyarakat terhadap hiburan tontonan atau bermaing gim di rumah semakin meningkat selama situasi pandemi inidan menjadi peluang baik bagi kami memperkenalkan proyektor rumah dalam beberapa seri," tutur Head of Visual Instrument & Printer Departement PT Epson Indonesia, Zanipar S A Siadari dalam konferensi pers virtual.
Advertisement
Menurut Zanipar, jajaran proyektor terbaru ini hadir dengan mengandalkan portabilitas dan lebih simpel. Karenanya, produk terbaru Epson ini tidak hanya memberikan kualitas yang apik, tapi juga pemakaiannya lebih fleksibel.
Untuk segmen Home Entertainment, ada model EF-11, EF-12, EF-100 Series dan EH-TW750. Deretan seriini hadir dengan dimensi ringkas dan ringan sehingga cocok dibawa untuk dipakai ke tempat yang berbeda.
Baca Juga
Proyektor ini juga masuk dalam kategori EpiqVision Mini yang dilengkapi dengan sumber cahaya laser. Khusus untuk EF-100 Series dan EF-12, Epson juga membekalinya dengan streaming media player untuk memudahkan pemakaian.
Sebagai tambahan, ada pula dukungan speaker di keempat model ini, bahkan di EF-12 disertakan dua buah speaker Yamaha. Pengguna juga dimungkinkan melakukan casting layar melalui proyektor ini karena sudah dibekali aplikasi yang mendukung, seperti Chromecast dan Miracast.
Sementara untuk kebutuhan akan hiburan dengan tampilan gambar yang sangat besar, Epson menyiapkan model EH-TW5820, EH-TW7000, EH-LS300B, dan EH-LS500B. Keempat model ini didukung dengan kemampuan mumpuni untuk memenuhi kebutuhan penggemar film layar lebar.
Terakhir, untuk lini Home Cinema, ada model EH-TW9400 yang memiliki kemampuan menghadirkan video 4K Pro-UHD. Seluruh proyektor terbaru Epson ini akan tersedia dalam waktu dekat di Indonesia.
Tawarkan Pengalaman Menonton yang Berbeda
Zanipar lebih lanjut menuturkan proyektor sendiri bukan ditempatkan sebagai pengganti TV, melainkan solusi untuk kebutuhan layar kedua yang mungkin ada di keluarga.
"Kami lebih menempatkan proyektor bukan sebagai pengganti TV, tapi solusi tepat ketika keluarga membutuhkan layar kedua. Sebab, di keluarga Indonesia saat ini, kebutuhan akan layar kedua itu ada," tutur Zanipar menjelaskan.
Di sisi lain, keputusan Epson untuk menghadirkan home projector adalah potensinya yang cukup besar diIndonesia, terutama di sisi entry-level yang menawarkan proyektor portabel.
Oleh sebab itu, dalam lima tahun belakangan kini akhirnya Epson memiliki proyektor rumahan yang memiliki bobot sekitar 1,3 kg. Produk ini disebut sekaligus menjawab kebutuhan pasar akan proyektor yang unggul dari sisi portabilitas.
"Kami juga melihat pengguna rumahan itu terpisah dari kategori cinemania atau multi purpose. Karenanya, kami menghadirkan lini baru di tiga segmen berbeda karena melihat daya serap pasar Indonesia itu semakin tinggi," ujarnya menjelaskan.
Selain fleksibel dan portabel, proyektor memiliki keunggulan yang memungkinkan pengguna mengatur ukuran video yang ingin ditampilkan. Berbeda dari TV yang ukuran layarnya statis atau tidak mungkin diubah-ubah.
Â
Advertisement
Strategi Epson
Di sisi lain, Epson juga sudah menyiapkan strategi untuk lini produk proyektor menghadapi 2021. Zanipar menuturkan pangsa pasar proyektor sendiri sebenarnya di lini pendidikan dan Epson juga memasukkanya sebagai target pasar potensial.
"Kami melihat 2021 dengan optimistis sebab pemerintah berkomitmen mengalokasikan anggaran sebesar 20 persen atau sekitar Rp 500 trilun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021," tuturnya.
Berbekal hal tersebut, Epson pun melihat pasar ini menjadi pangsa pasar potensial. Terlebih, pemerintah sudah menetapkan petunjuk teknis (juknis) spesifikasi peralatan sekolah yang diperlukan dan Epson memiliki produk yang memenuhi kategori tersebut.
(Dam/Isk)