Sukses

Presiden Qualcomm Cristiano Amon Kini Rangkap Jabatan Jadi CEO Perusahaan

Presiden Qualcomm Cristiano Amon kini merangkap jabatan menjadi CEO Qualcomm yang baru, menggantikan CEO lama, Steve Mollenkopf yang telah menjabat sejak 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Qualcomm kini punya CEO baru, yang tidak lain adalah Cristiano Amon, yang juga menjabat sebagai Presiden perusahaan.

Dia akan menjadi CEO Qualcomm menggantikan CEO sebelumnya yakni Steve Mollenkopf yang menjabat sejak 2014.

Cristiano Amon telah menjadi wajah perusahaan di hadapan publik selama beberapa tahun terakhir. Kiprahnya menakhodai kehadiran berbagai chipset Qualcomm, seperti Snapdragon 888 membuatnya jadi pilihan terbaik untuk menggantikan posisi Mollenkopf.

"Saya merasa sangat terhormat dipilih sebagai CEO Qualcomm dan menghargai kepercayaan yang diberikan oleh Steve dan Dewan Direksi terhadap saya," kata Amon dalam pernyataan, dikutip dari The Verge, Rabu (6/1/2020).

Menurut Cristiano Amon, Qualcomm adalah perusahaan yang sangat mengagumkan dan penuh inovasi.

2 dari 3 halaman

Bakal Fokuskan Qualcomm ke Teknologi 5G dan Sokong Industri Cloud

"Selama beberapa dekade, kami telah menjadi yang terdepan dalam inovasi dan saya berharap dapat mempertahankan posisi ini di masa mendatang," kata Amon.

Amon juga mengatakan, di bawah kepemimpinannya sebagai CEO, Qualcomm berencana untuk terus mendorong perluasan 5G ke perangkat mainstream.

Selain itu di luar produk untuk seluler, Qualcomm akan memainkan berbagai peran kunci dalam transformasi digital di berbagai industri.

"Karena teknologi kami merupakan teknologi yang penting untuk menghubungkan berbagai hal ke cloud," kata Amon.

3 dari 3 halaman

Qualcomm Bersama CEO Sebelumnya

Sekadar informasi, pada masa jabatan Steve Mollenkopf sebagai CEO, Qualcomm menghadapi banyak tantangan.

Mulai dari tudingan anti-trust, tudingan perilaku anti persaingan, hingga perselisihan besar-besaran dengan Apple yang membuat keduanya memutuskan hubungan mereka. Namun kini Apple dan Qualcomm sudah berbaikan dan menyelesaikan masalahnya.

Pada sisi lain, di masa kepemimpinan Mollenkopf juga, Qualcomm menjadi perusahaan raksasa yang teknologinya mendominasi hampir seluruh industri prosesor seluler.

(Tin/Why)