Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendorong startup lokal untuk melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di bursa.
Terlebih, belakangan ini startup yang bergerak di bidang eCommerce dengan valuasi tinggi telah memberikan sinyal akan segera melantai di bursa.
Baca Juga
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa, I Gede Nyoman Yetna, menyatakan BEI tengah melakukan penjajakan guna mempersiapkan peraturan yang sesuai dan memudahkan bagi startup yang hendak melakukan IPO, termasuk bagi calon investornya.
Advertisement
"Sedang kita lakukan penjajakan bagaimana kita [BEI] menyiapkan peraturan-peraturan yang dapat pertama memberikan kemudahan bagi eCommerce [untuk IPO] dan kedua adalah bagaimana memproteksi bagaimana kepentingan investor," ujar Nyoman dalam video #TanyaIDX di Jakarta, Selasa (5/1/2021).
Nyoman menuturkan, langkah ini juga termasuk disclosure, sehingga para investor yang akan berpartisipasi sudah mengetahui risiko dan karakteristik dari startup yang bersangkutan.
Â
Perbedaan karakteristik
"Sebagai contoh, seperti pada perusahaan konvensional, umumnnya investor akan melihat bottom line, melihat laba. Namun, karakteristik perusahaan-perusahaan eCommerce dan teman-temannya berbeda, dengan melihat bagaimana growth opportunity, itu akan ditunjukkan," kata Nyoman.
Karena perbedaan karakteristik ini, menurut dia, semua pihak harus mengetahui bagaimana cara melihat performa perusahaan tersebut.
"Untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki karakteristik khusus, kita mesti belajar lagi melihat performance bukan hanya dari bottom line, tapi growth opportunity. Bisa saja, dalam periode waktu tertentu 5-7 tahun lagi, bottom line masih belum hijau, namun growth opportunity yang akan ditunjukkan oleh perusahaan tersebut akan lebih promising," tutur Nyoman.
Advertisement