Sukses

Cara Ampuh Lawan Bullying Saat Main Gim Online

Apa yang harus kamu lakukan jika ada gamer agresif yang melakukan tindakan bullying saat sedang bermain gim?

Liputan6.com, Jakarta - Siapa pun dapat mengalami penindasan (bullying) saat bermain gim, baik dari teman satu tim ataupun dari gamer lainnya.

Meski tindakan itu dilakukan tidak secara langsung dalam kehidupan nyata, dampak dari bullying saat bermain gim online berpotensi memicu berbagai hal, mulai dari depresi, hingga bisa berujung ke tindakan bunuh diri.

Sayangnya, pelaku bully--entah di media sosial atau di dalam gim online--belum tentu sadar tindakan mereka sangat tidak terpuji dan dapat membahayakan korban bullying.

Nah, apa yang harus kamu lakukan jika ada gamer agresif melakukan tindakan bullying? Simak tips bermanfaat dari Kaspersky, Sabtu (9/1/2021) berikut ini:

1. Mencoba Tetap Tenang

Walaupun terdengar klise, coba ingat apa pun yang ditulis oleh para perundung (pelaku bullying) kepada kamu hanya kata-kata di layar.

Ingat siapa pun yang memulai perkelahian, siapa pun yang berpartisipasi dapat mendapatkan teguran karena mengeluarkan kata-kata tidak baik.

Jangan panik jika kamu diancam akan dilaporkan karena menyebabkan kekalahan. Selama tidak melanggar aturan permainan apa pun, tidak akan ada yang dapat mencekal kamu.

Kamu bisa berdiskusi setiap konflik saat bermain gim dengan orang yang dipercaya, seperti teman atau keluarga.

Hal tersebut dapat memberi kesempatan untuk melepas beban dalam diri, serta memberikan perspektif berbeda, dan perasaan nyaman. Dukungan emosional sangat penting bagi siapa pun yang merasa terguncang.

 

2 dari 4 halaman

2. Laporkan ke Pengembang atau Penerbit Gim

Trend Micro Bongkar Sisi Gelap Industri Gim Online Dunia (Foto: ZDnet)

Kamu dapat melaporkan setiap pemain yang meresahkan. Hampir semua gim online menyediakan mekanisme untuk melaporkan pengguna yang berperilaku tidak pantas terhadap orang lain.

Meskipun pengganggu tidak langsung ditindak, baik di Steam atau gim tertentu, pengaduan kamu dapat memberikan notifikasi ke pengembang atau penerbit gim.

Kemudian, jika ada orang lain mengeluh hal yang sama tentang mereka, pelaku intimidasi akan mendapat perhatian khusus.

Contoh lainnya adalah saat bermain gim online di Xbox. Microsoft memiliki sistem reputasi untuk para gamer.

Jika seseorang terus-menerus menerima keluhan, mereka mungkin tidak akan diblokir, tetapi lingkaran permainannya akan dibatasi--mereka harus bermain dengan para pengganggu lainnya.

 

3 dari 4 halaman

3. Blokir Pemain Gim Agresif Atau Filter Chat

 

Penggiat game memadati lantai dasar Mangga Dua Mall di Jakarta, Minggu (17/3). Ratusan gamers ambil bagian dalam kompetisi game Mobile Legends dan PUBG Mobile bertajuk NXL Mobile Esports Cup 2019. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebagian besar platform gim menampilkan alat di luar pelaporan untuk memerangi penyalahgunaan.

Kamu dapat mengatur filter obrolan otomatis untuk menghindari hal yang paling tidak menyenangkan. Jika mendapati pelecehan pada voice chat, kamu dapat nonaktifkan rekan pemain yang agresif tersebut.

Jika mendapati pelecehan selama dan di luar gim, tambahkan para pemain tersebut ke daftar blokir pemain agar mereka tidak menghubungi lebih lanjut.

4. Hentikan Pertandingan

Jika rekan satu tim membombardir dengan penghinaan atau ancaman, dan kamu merasa kesulitan, melindungi diri sendiri adalah hal utama.

Tentu saja, kemudian akan berpengaruh pada keberlangsungan permainan, tetapi kesehatan mental dan suasana hati lebih berharga ketimbang usaha menaikan rangking di dalam gim.

 

4 dari 4 halaman

5. Menjaga Informasi Pribadi Tetap Rahasia

Jika semua rekan main mengetahui kamu dengan nama alias, mereka tidak dapat membahayakan di kehidupan nyata.

Namun, seseorang di sisi lain layar mungkin tampak baik; dan mereka menunjukkan minat yang bersahabat kepada kamu dengan menanyakan nama asli, foto, atau tautan ke halaman media sosial, tetapi informasi itu juga dapat membantu mereka menemukan dan melakukan perbuatan tidak menyenangkan di platform lain atapun offline.

Kamu juga tidak perlu membagikan nomor telepon, alamat email, atau akun media sosial dengan rekan satu tim.

Jangan terlalu banyak berbagi profil dalam permainan. Ingatlah, pelaku bullying dapat mempelajarinya untuk mengetahui lebih banyak tentang kamu. Simpan nama asli, jenis kelamin, negara tempat tinggal, dan usia kamu untuk diri sendiri.

(Yls/Why)