Liputan6.com, Jakarta - Orang terkaya di dunia, Elon Musk, mengajak para pengguna untuk memakai aplikasi pesan Signal daripada WhatsApp.
Ajakan ini dicuitkan oleh bos Tesla dan SpaceX melalui akun Twitter centang biru @elonmusk.
Baca Juga
"Use Signal," cuit Elon Musk, dikutip dari PCMag, Jumat (8/1/2021), setelah WhatsApp memperbarui kebijakan privasinya kemarin, Kamis 7 Januari 2021.
Advertisement
Use Signal
— Elon Musk (@elonmusk) January 7, 2021
Ajakan Elon Musk tersebut tentu jadi pukulan bagi Facebook. Namun, WhatsApp tetap bersikeras kebijakan privasi baru mereka tidak akan membawa perubahan dalam pengalaman chatting pengguna dengan teman-teman dan keluarga.
Lantas, apa yang membuat Elon Musk mengajak pengguna pakai Signal alih-alih WhatsApp? Padahal keduanya merupakan aplikasi pesan yang didukung enkripsi end-to-end dan sifatnya gratis.
Dengan enkripsi end-to-end, tak ada satupun pihak, termasuk Facebook atau WhatsApp, yang bisa membaca konten dalam pesan. Hanya pengirim dan penerima pesan yang bisa mengetahui isi pesan.
Berdasarkan label privasi di App Store, Signal tidak mencoba mengumpulkan data pengguna.
Satu-satunya data adalah nomor telepon pengguna saat mendaftar, namun Signal tak berupaya menghubungkan nomor telepon tersebut dengan identitas pengguna.
Kebanjiran Pengguna Baru Setelah Ajakan Elon Musk
Uniknya, karena termasuk tokoh yang berpengaruh dalam dunia teknologi, ajakan Elon Musk ini banyak mendapat sambutan dari follower.
Hal ini terbukti dari banyaknya pengguna baru yang mendaftar ke Signal.
Dalam cuitan di Twitter, akun resmi Signal menyebut pengiriman kode verifikasi mengalami delay karena banyaknya orang yang mau mendaftar.
Verification codes are currently delayed across several providers because so many new people are trying to join Signal right now (we can barely register our excitement). We are working with carriers to resolve this as quickly as possible. Hang in there.
— Signal (@signalapp) January 7, 2021
"Kode verifikasi tertunda di beberapa perator karena banyaknya orang yang mau bergabung dengan Signal. Kami bekerja sama dengan operator untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Tunggu ya," kata Signal dalam cuitannya.
Advertisement
Elon Musk Bukan Fans WhatsApp dan Facebook
Sementara WhatsApp, dalam pembaruan kebijakan privasi memaksa pengguna untuk menyejui integrasi data WhatsApp dengan Facebook.
Praktik ini bukanlah hal baru, namun update kebijakan privasi tersebut jadi topik pemberitaan di mana-mana. Dengan integrasi antara data WhatsApp dan Facebook, pengguna tidak bisa lagi memisahkan data WhatsApp dari Facebook.
Elon Musk sendiri bukan fan Facebook. Ia pernah menyebut jejaring sosial tersebut menyebalkan.
Elon Musk pada hari sebelumnya juga lagi-lagi menyindir Facebook terkait dengan aksi kerusuhan di Capitol Hill, Washington DC, AS.
This is called the domino effect pic.twitter.com/qpbEW54RvM
— Elon Musk (@elonmusk) January 7, 2021
(Tin/Ysl)