Sukses

Microsoft Bakal Rombak Tampilan Windows 10

Microsoft diketahui tengah mengembangkan pembaruan besar-besar untuk Windows 10 di tahun yang memiliki kode nama Sun Valley.

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft dilaporkan tengah mengerjakan pembaruan besar-besar untuk Windows 10. Pembaruan ini disebut menjadi yang terbesar bagi Windows 10 setelah sistem operasi itu rilis lima tahun lalu.

Dikutip dari Windows Central, Jumat (15/1/2021), pembaruan ini diketahui memiliki kode nama Sun Valley. Lewat pembaruan ini, Microsoft disebut ingin menyegarkan kembali Windows 10 sebagai produk desktop miliknya.

Sayang, perusahaan belum banyak mengungkap detil pembaruan yang akan dihadirkan. Untuk sekarang, informasi mengenai pembaruan ini baru berasa dari bocoran sumber anonim yang mengetahui rencana Microsoft.

Kendati demikian, dari sejumlah bocoran tersebut dapat digambarkan apa yang akan ditawarkan Microsoft untuk Windows 10 lewat pembaruan ini.

Salah satunya adalah tampilan antarmuka yang dibuat lebih segar. Beberapa perubahan yang dilakukan adalah sudut yang lebih membulat di app windows, Start menu, termasuk Action Center.

Tampilan taksbar pun disebut akan dibuat lebih sederhana dan bersih. Tidak hanya itu, ada pula beberapa fitur tambahan untuk mendukung produktivitas pengguna.

Rencananya, Microsoft akan mulai meluncurkan pembaruan ini menjelang akhir 2021. Menurut kabar, pembaruan ini akan rilis di Windows 10 bersamaan dengan 'October 10 Update'.

2 dari 3 halaman

Microsoft Punya Rencana Hadirkan Aplikasi Android di Windows 10

Sebelumnya, Microsoft juga dikabarkan memiliki rencana agar aplikasi Android bisa berjalan di Windows 10. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh Windows Central beberapa hari lalu.

Dilansir Slash Gear, Microsoft sudah mengerjakan rencana ini lewat proyek yang diberi nama Project Latte. Kabarnya, hasil dari pengembangan proyek ini akan memulai debut pada tahun depan.

Project Latte sendiri disebut menggantikan Project Astoria yang dilaporkan tidak lagi berlanjut. Untuk diketahui, kedua proyek internal itu sama-sama dikembangkan Microsoft untuk memungkinkan Windows 10 menjalankan aplikasi Android.

Namun dari laporan yang beredar, keduanya menggunakan metode yang berbeda. Apabila Project Astoria memanfaatkan porting tool, Project Latte memanfaatkan WSL2 (Windows Subsytem for Linux) untuk memungkinkan Windows menjalankan aplikasi dengan Linux GUI.

3 dari 3 halaman

Rencana Microsoft Bawa Aplikasi Android di Windows 10

Seperti diketahui, Android sendiri masih menggunakan kernel Linux. Hanya memang, sebagian besar arsitektur software-nya memang tidak banyak yang masih berbagi dengan distribusi Linux tradisional, tapi masih dapat dimungkinkan.

Selain itu, laporan juga menyebut aplikasi Android yang dapat berjalan di Windows 10 nanti tidak memiliki akses ke Google Apps Store. Karenanya, ada kemungkinan Microsoft akan menyediakan platform pengganti untuk mengakses aplikasi tersebut.

Kehadiran aplikasi Android di Windows 10 sendiri memang bukan hal yang baru sepenuhnya. Sebab, kemampuan itu sudah dapat dimanfaatkan oleh pengguna perangkat Samsung secara eksklusif.

Hanya memang, hal itu dapat terjadi lewat kerja sama dua perusahaan. Untuk itu, Project Latte disebut menjadi upaya Microsoft untuk memperluas kemampuan ini ke lebih banyak pengembang dan aplikasi Android.

(Dam/Isk)