Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan riset pasar Canalys memproyeksikan nilai pasar keamanan siber di dunia secara keseluruhan pada tahun 2021 akan mencapai USD 60,2 miliar. Angka ini setara dengan 10 persen pertumbuhan daripada periode sebelumnya yang sebesar USD 54,7 miliar.
Bahkan dalam skenario terburuk Canalys, setidaknya investasi keamanan siber pada tahun 2021 akan tumbuh 6,6 persen. Ini mengasumsikan dampak ekonomi yang lebih buruk dan berlarut-larut akibat lockdown, dan mempertimbangkan kemunculan varian baru virus.
Advertisement
Baca Juga
Terlepas dari pertumbuhan berkelanjutan pada investasi keamanan siber, jumlah kebocoran data dan serangan ransomware mencapai titik tertinggi sepanjang 2020.
Lebih dari 12 miliar data yang berisi berbagai informasi identitas pribadi, dilaporkan telah disusupi pada tahun 2020. Sementara jumlah serangan ransomware yang diketahui meningkat hampir 60 persen.
Kesalahan konfigurasi basis data berbasis cloud dan kampanye phishing yang menargetkan kerentanan pekerja jarak jauh yang tidak aman dan kurang terlatih merupakan faktor utama.
"Ancaman terbesar selalu yang belum diketahui. Penemuan kampanye ancaman terus-menerus lanjutan malware Sunburst pada akhir tahun 2020, yang berasal dari kode berbahaya yang disuntikkan ke platform manajemen TI SolarWinds Orion yang banyak digunakan dan infiltrasi berikutnya ke sistem lain, menyoroti hal ini," ujar Matthew Ball, kepala analis di Canalys dikutip dari keterangan perusahaan.
Â
Layanan keamanan siber profesional
Keterlibatan layanan keamanan siber profesional dalam menanggapi masalah ini, menurut Ball, akan menjadi salah satu dari banyak faktor yang berkontribusi pada investasi berkelanjutan tahun ini, terutama dalam solusi lebih baru untuk mengurangi ancaman yang muncul.
Canalys juga memperkirakan keamanan web dan email akan tumbuh 12,5 persen pada 2021. Ia menjadi salah satu segmen pertumbuhan tertinggi.
Sementara investasi untuk analisis kerentanan dan keamanan akan meningkat 11,0 persen. Ia melampaui investasi untuk logging dan monitoring threat intelligence, analisis perilaku, dan respons otomatis.
Â
Advertisement
Keamanan endpoint
Pertumbuhan pada keamanan endpoint akan melambat menjadi 10,4 persen. Ini akan tetap menjadi bagian penting dari tumpukan keamanan siber, karena banyak pekerja kantoran tetap bekerja dari jarak jauh.
Manajemen akses identitas, bagian penting dari kebijakan Zero Trust, yang mendukung akses aman ke data dan aplikasi, akan tumbuh 10,4 persen. Keamanan jaringan akan menjadi segmen terbesar, meningkat 8,0 persen.
Lalu keamanan data akan meningkat 6,6 persen, dengan fokus pada perlindungan, pencadangan dan pemulihan, serta kebijakan yang konsisten di seluruh lingkungan multi-cloud dan hybrid-IT.