Sukses

Pelantikan Joe Biden Dorong Pemasangan Aplikasi Berita hingga 170 Persen

CNN mencapai peringkat tertingginya sebagai aplikasi berita di App Store pada hari pelantikan Joe Biden.

Liputan6.com, Jakarta - Pengguna di Amerika Serikat memanfaatkan ponsel dan tablet mereka untuk mengikuti rangkaian acara pelantikan Presiden AS Joe Biden.

Hal ini mendorong angka pemasangan aplikasi berita mandiri dan agregator berita di App Store.

Perusahaan riset pasar Sensor Tower menyebut, di antara semua aplikasi iPhone gratis di App Store A.S. pada hari Rabu (20/1/2021) waktu setempat, CNN mencapai peringkat tertingginya sebagai aplikasi berita.

Ia naik signifikan ke peringkat 41, yang sebelumnya paling tinggi hanya di peringkat 530.

Sementara aplikasi agregator berita News Break menjadi aplikasi dengan peringkat tertinggi kedua dari jenis ini pada Hari Pelantikan, naik 13 posisi untuk mencapai peringkat 65. Melengkapi tiga besar, Newsmax naik 43 peringkat ke posisi 108.

Selain itu, aplikasi berita juga mengalami lonjakan pemasangan pertama kali di AS pada Hari Pemilu 2020. Pada saat itu, CNN naik 587 peringkat ke posisi 80. Sementara News Break naik dari posisi 111 menjadi 103.

2 dari 2 halaman

CEO Google Apresiasi Kebijakan Joe Biden Terkait Covid-19 dan Kesepakatan Paris

Pada hari pertamanya bertugas di Gedung Putih, Presiden AS Joe Biden telah mengambil beberapa kebijakan dan salah satunya terkait Covid-19.

Hal ini menarik perhatian dari CEO Alphabet--perusahaan induk Google--Sundar Pichai. Dalam sebuah twit di akun pribadinya @sundarpichai, dia menyampaikan apresiasi atas langkah yang diambil oleh Biden.

"Kami memuji tindakan cepat @POTUS mengenai bantuan Covid-19, Kesepakatan Iklim Paris, dan reformasi imigrasi," tutur Pichai.

Pichai pun menyatakan Google telah mendukung upaya-upaya terkait isu ini.

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan baru untuk membantu AS pulih dari pandemi + menumbuhkan ekonomi kami," kata Pichai.

Sebelumnya, Joe Biden telah mengusulkan dana bantuan Covid-19 senilai USD 1,9 triliun dan USD 25 miliar di antaranya dialokasikan untuk vaksinasi.

Video Terkini