Sukses

Menengok Kecanggihan Teknologi di Pabrik Pembuat Vaksin Covid-19 Terbesar Dunia

Serum Institute of India (SII), perusahaan yang didirikan Dr. Cyrus Poonawalla pada 1966 ini akan memproduksi vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca-Oxford University.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pembuat vaksin terbesar di dunia baru-baru ini terpilih jadi salah satu pabrik yang akan memproduksi vaksin Covid-19 secara massal. Adalah Serum Institute of India (SII), perusahaan yang didirikan Dr. Cyrus Poonawalla pada 1966 ini akan memproduksi vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca-Oxford University.

Pihak Serum Institute of India mengklaim, mereka mampu memproduksi 400 hingga 500 juta dosis vaksin Covid-19, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (23/1/2021). Lalu bagaimana cara mereka dapat memproduksi dosis vaksin Covid-19 tersebut dalam jumlah besar untuk dapat memenuhi kebutuhan berbagai negara di dunia?

Untuk memenuhi permintaan, SII mengandalkan laboratorium modern dan berteknologi tinggi untuk memenuhi kuota produksi. 

SII juga melakukan uji coba berbagai macam jenis vaksin biologis yang dapat menyelamatkan nyawa.

Selain menghadirkan sejumlah perangkat pabrik yang canggih, Serum Institute of India juga menunjukkan komitmennya terhadap kesehatan dunia dengan berinvestasi dalam infrastrukturnya.

Tak hanya itu, perusahaan juga selalu memastikan seluruh pabrik produksi vaksin ini sudah mengikuti peraturan cGMP dan terakreditasi oleh World Health Organizatioin (WHO).

Untuk meminimalisir interaksi manusia terhadap berbagai jenis bahan biologis, perusahaan memakai lengan robotik untuk penanganan virus, menumbuhkan sel, hingga fasilitas pembuatan vaksin.

Dengan sistem produksi canggih, mesin pencuci botol vaksin, pengisian, dan penyegel botol pun mampu bekerja dengan kecepatan 500 kotainer per menit.

Selain itu, perusahaan juga memprogram semua komputer mesin dengan akurasi tinggi untuk memastikan kinerja produksi vaksin berjalan dengan konsisten.

Serum Institute of India pun sudah memasang teknologi screening tercanggih saat ini. Berkat ini, pabrik pun mampu memeriksa vaksin yang diproduksi setiap menitnya bebas dari partikel halus yang tidak terdeteksi oleh mata manusia.

Hal ini dapat tercapai dengan kamera CCD beresolusi tinggi dan panel elektronik yang dikendalikan secara otomatis untuk mengurangi human error.

Berbekal izin fasilitas tambahan, Serum Institute of India dapat memproduksi vaksin di lebih dari satu pabrik, sehingga memfasilitasi produksi dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

Hal ini memungkinkan SII meningkatkan waktu tanggap lebih cepat untuk menghadapi keadaan darurat atau wabah internasional, contohnya pada saat pandemi Covid-19 saat ini.

(Ysl/Mut)