Liputan6.com, Jakarta - Artikel tentang rencana Signal akan memperkenalkan sejumlah fitur baru ke dalam aplikasi yang mirip dengan WhatsApp, menjadi sorotan pembaca kanal Tekno Liputan6.com, Sabtu (23/1/2021).
Tak hanya itu, pembaca juga menyoroti artikel tentang 2 juta data member situs dewasa MyFreeCams dijual hacker, dan penjelasan Kemkominfo soal penghentian lelang frekuensi 5G.
Lebih lengkapnya simak berita berikut ini.
Advertisement
Baca Juga
1. Signal Bakal Punya Sederet Fitur Baru Mirip WhatsApp
Signal saat ini tengah menjadi aplikasi chatting yang mencuri perhatian. Terlebih, setelah WhatsApp mengumumkan adanya kebijakan privasi baru untuk penggunanya.
Kepopuleran Signal juga diketahui dari jumlah pengguna baru yang tumbuh secara signifikan. Bahkan beberapa hari lalu, layanan ini diketahui sempat eror karena kebanjiran pengguna baru.
Untuk itu, Signal mengatakan mereka akan terus meningkatkan layanannya bagi para pengguna. Tidak hanya soal keandalan sistem, peningkatan tampaknya juga dilakukan pada fitur yang hadir di aplikasi tersebut.
Â
2. Ups, 2 Juta Data Member Situs Dewasa Terkemuka Dijual di Forum Hacker
Sebanyak 2 juta data milik member situs dewasa MyFreeCams dilaporkan telah bocor dibobol hacker. Data-data bocor kemudian diperdagangkan di forum hacker online.
Berdasarkan laporan laman CyberNews, yang Tekno Liputan6.com kutip Jumat (22/1/2021), pemilik database tersebut menuliskan, data ilegal ini diambil dari server perusahaan pada Desember 2020.
Saat itu si peretas melakukan serangan injeksi SQL dan berhasil mengambil 2 juta data milik member premium situs dewasa MyFreeCams. Adapun data-data yang bocor meliputi nama pengguna, alamat email, jumlah token MyFreeCams, dan sandi yang tidak dienkripsi.
Â
Advertisement
3. Penjelasan Kemkominfo Soal Penghentian Lelang Frekuensi 5G
Kemkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) baru saja mengumumkan telah membatalkan proses hasil seleksi penggunaan pita frekuensi radio 2,3GHz yang rencananya dapat dipakai untuk menggelar layanan 5G.
Menyusul pengumuman tersebut, Juru Bicara Kemkominfo , Dedy Permadi, menjabarkan lebih lanjut mengenai keputusan ini. Dalam keterangannya, dia menuturkan proses seleksi ini sebenarnya belum pernah dinyatakan selesai.
(Ysl/Why)