Liputan6.com, Jakarta - Twitter mengumumkan membuka akses penuh untuk arsip twit bagi akademisi atau peneliti yang memiliki minat meneliti percakapan publik di platform tersebut.
Selama lebih dari dua tahun Twitter mengaku telah memulai penelitian internal secara ekstensif untuk lebih memahami kebutuhan, kendala, dan tantangan yang dihadapi para peneliti saat mempelajari percakapan publik.
Advertisement
Baca Juga
"Pada Oktober 2020, lalu kami menguji produk ini dalam program beta privat di mana kami mengumpulkan umpan balik tambahan," tutur Adam Tornes and Leanne Trujillo, Product Managers di Twitter dikutip dari keterangan di blog perusahaan
Hal itu, kata Tornes dan Trujillo, memberikan gambaran umum tentang beberapa pekerjaan penting yang kini dapat diaktifkan oleh produk bernama Academic Research yang diluncurkan dan dapat diakses secara cuma-cuma.
Mereka yang tertarik menggunakan produk ini perlu mengajukan aplikasi terlebih dahulu. Aplikasi ini termasuk paparan tentang tujuan penelitian, bagaimana data Twitter digunakan, dianalisis, dan diterbitkan, serta sumber pendanaan untuk penelitian tersebut.
Kelebihan
Secara garis besar, produk ini akan meliputi:
- Akses gratis ke riwayat lengkap percakapan publik melalui pencarian arsip end-point lengkap, yang sebelumnya hanya terbatas untuk pelanggan premium atau perusahaan berbayar
- Tingkat akses lebih tinggi ke platform pengembang Twitter secara gratis, termasuk batas volume twit bulanan yang jauh lebih tinggi, yakni 10 juta twit.
- Kemampuan filter yang lebih tepat di semua end-point v2 untuk membatasi pengumpulan data pada apa yang relevan untuk penelitian dan meminimalkan proses pembersihan data
- Panduan teknis dan metodologi baru untuk memaksimalkan keberhasilan penelitian
Advertisement