Sukses

Fitur Baru di Aplikasi Laut Nusantara Mudahkan Nelayan Tangkap Ikan Bernilai Ekonomi Tinggi

Aplikasi Laut Nusantara kini memliki fitur baru yang mampu menunjukkan keberadaan tiga jenis ikan dengan nilai ekonomi tinggi, yaitu Lemuru Bali, Tuna Mata Besar, dan Cakalang

Liputan6.com, Jakarta - Operator seluler XL Axiata dan Balai Riset dan Observasi Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan terus mengembangkan fitur-fitur di aplikasi Laut Nusantara. Terkini, ada fitur baru yang mampu menunjukkan keberadaan tiga jenis ikan dengan nilai ekonomi tinggi, yaitu Lemuru Bali, Tuna Mata Besar, dan Cakalang.

Para nelayan dapat memanfaatkan fitur terbaru di aplikasi ini sejak Januari 2021 ini. Dalam keterangan tertulisnya, Chief Corporate Affairs Officer XL Axiata, Marwan O Baasir berharap fitur baru ini dapat membantu para nelayan untuk semakin produktif.

"Fitur terbaru ini bisa memandu nelayan untuk mendapatkan ikan-ikan dengan nilai ekonomi tinggi, yang juga dikenal sulit untuk ditangkap. Tentu kami berharap fitur baru ini bisa membantu usaha para nelayan untuk meningkatkan pendapatan mereka," tutur Marwan.

Berdasarkan uji coba di sejumlah lokasi yang dilakukan oleh BROL, tingkat ketepatan informasi sebaran Tuna dan Cakalang ini cukup tinggi, yaitu antara 60 hingga 80 persen. Ini berarti bahwa peluang nelayan untuk mendapatkan jenis-jenis ikan tersebut cukup besar, berdasarkan petunjuk dan informasi yang tersedia.

Sementara itu, Kepala BROL, Dr. Teja Arief Wibawa menyatakan fitur baru ini bekerja berdasarkan data dari Laboratorium Riset Kelautan yang dikelola oleh BROL. Hasil penelitian menunjukkan, setiap jenis ikan memiliki preferensi habitat masing-masing yang berpengaruh pada pola hidu, termasuk migrasi, berkembang biak, juga kebiasaan makan.

BROL, berbekal pengetahuan tersebut, membuat pemodelan habitat ikan Tuna, Cakalang, dan Lemuru. Kondisi laut yang dijadikan dasar analisis pemodelan tidak hanya kondisi permukaan laut menyangkut suhu dan klorofil-a, tetapi juga mempertimbangkan kondisi lingkungan pada lapisan renang ikan-ikan tersebut yang mencakup temperatur subpermukaan, salinitas, dan arus.

"Tuna dan Cakalang termasuk di antara jenis ikan dengan permintaan pasar yang tinggi. Pada tahun 2017, Indonesia memasok lebih dari 16 persen produksi Tuna dan Cakalang dunia. Karena itu, keduanya dan juga Tongkol menjadi program prioritas bidang perikanan tangkap oleh KKP. Sementara itu, Lemuru merupakan ikan khas dan spesifik di selat Bali, yang juga memiliki nilai ekonomi tinggi," tutur Teja menambahkan.

2 dari 3 halaman

Digunakan 5.000 nelayan

Sejak diluncurkan pertama kali pada 2018, aplikasi Laut Nusantara telah dikenalkan kepada komunitas nelayan di berbagai daerah.

XL Axiata dan BROL telah melakukan sosialisasi di 28 kota/kabupaten se-Indonesia, bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.

Total sejauh ini lebih dari 5.400 nelayan telah mengikuti pelatihan dan sosialisasi penggunaan aplikasi Laut Nusantara. Mereka juga mendapatkan bantuan perangkat smartphone yang telah dipasang aplikasi Laut Nusantara dan paket data dari XL Axiata. 

Namun kini, pemanfaatan aplikasi Laut Nusantara juga lebih meluas. Di Google Play Store, terpantau aplikasi ini telah diunduh lebih dari 50.000 kali.

3 dari 3 halaman

Pengembangan Fase 4

Kini, Aplikasi Laut Nusantara telah sampai pada tahap pengembangan Fase 4. Aplikasi ini merupakan aplikasi digital yang ditujukan bagi kalangan nelayanan tradisional yang biasa menggunakan peralatan tradisional dan beroperasi tidak lebih dari 20 mil dari garis pantai.

Selain data akurat mengenai prakiraan lokasi keberadaan ikan, aplikasi ini juga menyediakan informasi data cuaca laut terkait kecepatan angin dan tinggi gelombang, perhitungan BBM, hingga fitur untuk panggilan darurat. Ada juga fitur perbincangan yang bisa nelayan manfaatkan untuk mendapatkan informasi mengenai harga ikan tangkapan di pasar.

Video Terkini