Sukses

Huawei Terlempar dari Daftar Vendor Smartphone dengan Pengapalan Tertinggi

Huawei (termasuk Honor) terlempar dari daftar vendor smartphone dengan pengapalan tertinggi secara global.

Liputan6.com, Jakarta - Huawei (termasuk Honor) terlempar dari daftar vendor smartphone dengan pengapalan tertinggi secara global.

Menurut laporan perusahaan riset pasar Canalys, Huawei hanya berhasil menempati posisi keenam pada Q4 2020 dengan 32,0 juta smartphone terkirim.

Angka ini menjadi catatan buruk untuk pertama kalinya bagi perusahaan dalam enam terakhir karena ia harus terlempar dari daftar 5 besar tersebut.

"Huawei secara dramatis surut di sebagian besar pasar sebagai akibat dari sanksi Amerika Serikat," ujar Analis Riset Canalys Amber Liu dikutip dari laporan perusahaan, Selasa (2/2/2021).

Terlepas dari itu, menurut Liu, keputusan perusahaan untuk melepaskan Honor mungkin saja penting karena Honor tidak terikat oleh pembatasan yang sama dan pasokan komponen akan dilanjutkan.

"Meskipun demikian, Honor memiliki tantangan besar di depan. Ia perlu mendefinisikan ulang mereknya, dari demografi muda hingga menangani pasar premium dan massal," tutur Liu lebih lanjut.

Dia juga menilai Honor perlu memperluas jangkauan produknya. Tak kalah penting, perusahaan perlu masuk kembali ke kanal penjualan yang telah menandatangani kesepakatan multitahun dengan para kompetitor.

"Misalnya, di kanal penjualan seperti operator jaringan Eropa, proses orientasi vendor dapat memakan waktu lebih dari enam bulan. Karena itu, Honor diperkirakan tidak akan mengambil kembali pangsa pasar substansial dalam waktu dekat."

2 dari 3 halaman

Pengapalan iPhone pada Q4 2020 Capai 81,8 Juta Unit

Canalys melaporkan pengapalan smartphone di seluruh dunia pada Q4 2020 mencapai 359,6 juta unit. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, ada penurunan 2 persen.

Apple tercatat memimpin pengapalan smartphone secara global dengan mengirimkan 81,8 juta unit iPhone. Itu berarti, pengapalan iPhone naik 4 persen dibandingkan tahun 2019.

"iPhone 12 sukses," ujar Analis Canalys Vincent Thielke.

Apple, menurut dia, juga membuat langkah cerdas dalam mendorong penjualan dan keuntungan.

"Tidak menyertakan pengisi daya dari kotak ritel iPhone, yang mengurangi berat dan ukuran, membuat logistik jauh lebih efisien, di tengah biaya pengiriman udara yang tinggi karena pandemi," tutur Thielke.

Selain itu, kata dia, perusahaan menerapkan inisiatif pertumbuhan yang berpusat pada kanal penjualan untuk menargetkan pelanggan UKM, yang telah meningkatkan permintaan untuk seluruh jajaran produk iPhone.

3 dari 3 halaman

Samsung dan lainnya

Sementara Samsung menempati posisi kedua. Raksasa teknologi asal Korea Selatan itu mengirimkan 62,0 juta unit smartphone, yang berarti turun 12 persen daripada periode 2019.

Adapun Xiaomi, Oppo, dan Vivo melengkapi daftar lima besar. Xiaomi tumbuh 31 persen menjadi 43,4 juta unit, Oppo tumbuh 15 persen menjadi 34,7 juta unit, dan Vivo mengirimkan 32,1 juta unit dengan pertumbuhan 14 persen.