Liputan6.com, Jakarta - Pasar smartphone rekondisi atau refurbished pada tahun 2020 lalu turun 9 persen.Â
Bahkan pada paruh pertama tahun 2020, laporan perusahaan riset pasar Counterpoint menyebut pasar smartphone rekondisi ini mengalami penurunan hingga 16 persen.
Selepas itu, pasar mulai berangsur naik pada paruh kedua tahun 2020 yang didorong oleh peningkatan penjualan perangkat baru dan siklus peluncuran seri iPhone terbaru.
Advertisement
Baca Juga
Dalam laporan ini, Counterpoint memfokuskan riset pasar smartphone rekondisi yang mengalami perbaikan dan peningkatan sebelum dijual kembali.
"Penjualan perangkat baru turun sekitar 9 persen pada tahun 2020 karena lockdown Covid-19 dan hambatan ekonomi. Ini tidak mendorong peningkatan jumlah smartphone rekondisi," tutur Analis Riset Senior di Counterpoint Glen Cardoza dikutip dari laporan perusahaan.
Â
Pandemi
Pandemi, kata dia, juga menyebabkan sejumlah besar pemilik smartphone menghindari atau menunda pembelian unit baru
"Pasar smartphone rekondisi utama, yakni India dan Amerika Latin, mengalami penurunan masing-masing sebesar 20 dan 24 persen selama paruh pertama tahun 2020 karena penguncian yang ketat dan diperpanjang," ujar Cardoza.
Â
Advertisement
Kondisi pasar di China
Sementara itu, Direktur Riset di Counterpoint Jeff Fieldhack menyebut China sebagai negara paling penting dalam ekosistem pasar smartphone juga mengalami penurunan signifikan selama tahun 2020.
"Pasar smartphone rekondisi China dilanda ketegangan antara China dan Hong Kong serta perang dagang dengan AS. Banyak pengecer di ekosistem pasar ini menghindari Tiongkok karena pengawasan lebih ketat oleh pemerintah Tiongkok, potensi bea masuk lebih tinggi, dan meningkatnya biaya suku cadang," kata Fieldhack.