Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp palsu versi iOS buatan perusahaan pengintai asal Italia, Cy4Gate, menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Jumat (5/2/2021), kemarin.
Berita lain yang tak kalah populer datang dari Samsung yang membuka pemesanan pre-order untuk Galaxy S21 mulai 5 hingga 11 Februari 2021.
Baca Juga
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
Advertisement
1. Awas, WhatsApp Palsu Versi iOS Bisa Curi Data dan IMEI Perangkat
WhatsApp abal-abal alias palsu versi iOS (WhatsApp for iPhone) yang dibuat oleh perusahaan pengintai asal Italia, Cy4Gate, kedapatan menargetkan individu tertentu.
Kabar tersebut diungkap lewat laporan dari tim peneliti keamanan siber Universitas Toronto, Citizen Lab, bersama dengan tim dari Motherboard.
Mengutip laporan tersebut via Gadgets 360, Jumat (5/2/2021), WhatsApp palsu ini memungkinkan hacker mengumpulkan informasi target pengguna dengan cara menipu korban agar menginstal file konfigurasi tertentu di iPhone mereka.
2. Samsung Buka Pre-Order Galaxy S21 di Indonesia Mulai 5-11 Februari 2021
Samsung akhirnya membuka pemesanan pre-order untuk Galaxy S21, setelah sebelumnya pemesanan untuk Galaxy S21 Plus dan Galaxy S21 Ultra dilakukan bulan lalu.
Adapun pre-order Galaxy S21 dilakukan mulai 5 hingga 11 Februari 2021. Samsung Galaxy S21 sendiri hadir dengan desain yang lebih compact ketimbang dua model yang lebih dulu tersedia di pasaran.
"Sebagai wujud komitmen kami memenuhi kebutuhan konsumen yang kian berkembang, Samsung menghadirkan inovasi terbaru lewat teknologi tercanggih yang disematkan dalam fitur kamera dan performa diatas standar pada lini Galaxy S21 series 5G," tutur Head of IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia, Selvia Gofar dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (5/2/2021).
Â
3. Google Pixel Bisa Pantau Detak Jantung dan Pernapasan Lewat Kamera
Google akan menambahkan monitor detak jantung dan pernapasan ke aplikasi Fit di smartphone Pixel bulan ini. Selanjutnya berencana untuk menambahkannya ke perangkat Android lain.
Kedua fitur tersebut bergantung pada kamera di smartphone, dengan mengukur laju pernapasan serta memantau naik turunnya dada pengguna dan detak jantung dengan melacak perubahan warna saat darah bergerak melalui ujung jari.
"Fitur-fitur tersebut memungkinkan pengguna melacak kesehatan secara keseluruhan dan tidak dapat mengevaluasi atau mendiagnosis kondisi medis," jelas Google sebagaimana dilansir The Verge, Jumat (5/2/2021).
Advertisement