Liputan6.com, Jakarta - Instagram telah menghapus ratusan akun yang dicuri hacker. Instagram sendiri telah membidik komunitas OGUsers, sebuah situs web yang terkenal karena memperdagangkan username curian.
Berita ini menyedor perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Sabtu (6/2/2021) kemarin.
Baca Juga
Informasi lain yang juga populer datang dari Google yang menggelontorkan dana Rp 94 miliar untuk para penemu bug di sistem dan produk-produknya, sepanjang 2020.
Advertisement
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5
1. Marak Aksi Peretasan, Instagram Hapus Ratusan Akun Curian
Instagram menghapus ratusan akun yang terkait dengan kelompok hacker. Akun-akun tersebut merupakan akun curian yang kemudian diperjualbelikan.
Mengutip Bloomberg, Sabtu (6/2/2021), Facebook selaku induk Instagram sebelumnya mengirimkan surat kepada kelompok OGUsers. Surat tersebut berisi perintah penghentian operasi OGUsers, di mana Facebook juga berkoordinasi dengan penegak hukum atas langkah ini.
OGUsers merupakan kelompok hacker yang berfokus mendapatkan nama pengguna langka dengan kurang dari lima huruf saja. Misalnya akun @h4ck atau @sick. Akun-akun langka ini cukup berharga jika dijual kembali dan dipakai untuk username Instagram.
2. Google Hadiahkan Rp 94 Miliar untuk Para Penemu Bug Sepanjang 2020
Google menggelontorkan dana sebesar USD 6,7 juta atau setara Rp 94 miliar untuk para penemu bug di sistem dan produk-produknya, sepanjang 2020.
Mengutip ZDNet, Sabtu (6/2/2021), total ada 662 peneliti keamanan di 62 negara yang menginformasikan kerentanan pada produk dan sistem Google pada 2020.
Sebelumnya di 2019, Google mengalokasikan USD 6,5 juta (setara Rp 91 miliar) untuk para peneliti yang berhasil menemukan dan melaporkan kerentanan di sistem mereka.
Â
3. Satelit Telkom-3 Jatuh ke Bumi, Ini Penjelasan LAPAN
Satelit Telkom-3 milik Telkom jatuh ke Bumi. Ini merupakan kali pertama benda jatuh antariksa berukuran besar milik Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), mengaku telah berkoordinasi dengan PT Telkom Indonesia, Tbk, Telkomsat, dan Roscosmos Rusia. Demikian menurut keterangan resmi LAPAN, Sabtu (6/2/2021).
Dr. Rhorom Priyatikanto, peneliti LAPAN, menyebut sejak 30 Januari 2021, satelit itu telah mencapai ketinggian <200 km dan diperkirakan akan mengalami reentry pada 5 Februari 2021 antara pukul 14:30 WIB hingga 18:30 WIB.
Advertisement