Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi video conference Zoom semula hadir sebagai platform video meeting formal untuk kebutuhan bisnis.
Namun gara-gara pandemi Covid-19 melanda dunia, pengguna Zoom kini lebih umum, misalnya orang yang bekerja dari rumah hingga orang yang ingin saling mengobrol santai dengan teman-temannya.
Baca Juga
Gara-gara itu, Zoom pun menghadirkan sejumlah fitur seru dan menyenangkan. Misalnya latar belakang yang aneh untuk mendukung obrolan pertemuan keluarga, obrolan teman, hingga meeting dengan kolega kantor.
Advertisement
Kini Zoom punya fitur baru bernama Studio Effects. Mengutip The Verge, Rabu (10/2/2021), fitur ini memungkinkan pengguna bisa menambahkan alis, jenggot, hingga warna bibir untuk ditampilkan ke wajah pengguna selama sesi Zoom Meeting.
Fitur sebenarnya masih dalam versi Beta. Zoom pertama kali mengumumkan fitur Studio Effects pada September 2020, namun banyak pengguna yang menemukannya baru-baru ini.
Cari Filter Wajah di Zoom
Sebenarnya keberadaan fitur Studio Effects mudah ditemukan.
Pengguna hanya perlu memulai sesi Zoom meeting kemudian masuk ke Video Setting. Caranya, geser panah ke sebelah Stop Video yang ada di bagian paling bawah layar.
Dari sini, pilih "Background and Filter" lalu cari "Studio Effects (Beta)" yang ada di pojok kanan bawah. Pengguna mungkin perlu mengunduh paket efek terlebih dahulu sebelum melanjutkan. Proses pengunduhan biasanya butuh waktu sekitar satu menit.
Dari situ, pengguna bisa memilih tampilan seperti apa yang mereka inginkan.
Perlu diketahui, fitur ini belum tersedia untuk semua akun Zoom dan belum diketahui juga apakah Zoom akan merilisnya untuk semua pengguna atau bagaimana.
Advertisement
Zoom Mau Rilis Layanan Email
Dalam waktu dekat ini kemungkinan Gmail akan kedatangan pesaing baru. Zoom disebut-sebut mempertimbangkan untuk membuat layanan email buatan sendiri.
Menurut laporan dari The Information, sebagaimana dilansir Ubergizmo, Sabtu (26/12/2020), Zoom dikabarkan sedang bersiap untuk meluncurkan layanan email dan kalender untuk melengkapi platform konferensi videonya.
Di satu sisi, ini terdengar masuk akal, karena memiliki layanan email dan kalender akan lebih memudahkan pengguna Zoom untuk menyinkronkan meeting secara otomatis.
Langkah itu lebih efisien ketimbang harus memasukkannya secara manual ke platform kalender lain, seperti Gmail.
Laporan tersebut mengklaim layanan email besutan Zoom akan berbeda dengan Gmail atau Yahoo, dan tampaknya bakal menjadi platform email 'generasi berikutnya'.
Kira-kira, kapan fitur anyar itu akan dirilis? Layanan email tersebut dikabarkan akan meluncur pada 2021.
(Tin/Ysl)