Sukses

Standardisasi Data Penting untuk Penanganan Covid-19 Secara Efektif

Data sangat penting untuk menyusun strategi, merencanakan, dan melaksanakan kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk penanganan Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Di masa pandemi Covid-19, keputusan yang memengaruhi kehidupan kita sehari-hari bersandar pada analisis angka dan data.

Misalnya, positivity rate (tingkat kepositifan) Covid-19 dapat menentukan apakah suatu bisnis diizinkan beroperasi untuk umum atau tidak, atau apakah kegiatan belajar di sekolah dapat dilakukan secara tatap muka, virtual atau gabungan keduanya.

Data sangat penting untuk menyusun strategi, merencanakan, dan melaksanakan kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk menanggapi krisis dan menjaga keamanan orang.

Namun, apa yang terjadi jika organisasi-organisasi menggunakan definisi yang berbeda untuk melacak data yang sama?

Dalam komentar yang diterbitkan di Journal of Hospital Medicine, J.Matthew Austin, Ph.D., MS, dan Allen Kachalia, MD, JD, menyoroti bagaimana perdebatan, kebingungan, dan politisasi data pandemi muncul sebagai akibat kurangnya definisi standar untuk banyak langkah kunci.

Sebagai contoh, pada fase awal pandemi, Austin dan Kachalia mulai mempertanyakan metode yang digunakan untuk melaporkan jumlah kasus positif Covid-19 di Maryland. Pasalnya, kasus di sana dilaporkan secara publik pada hari hasil tes diketahui, bukan pada hari tes dilakukan.

"Ini bukan tentang cara yang benar atau salah dalam mengumpulkan data ini," kata Austin, yang merupakan asisten profesor di bidang anestesiologi dan critical care medicine di Johns Hopkins University School of Medicine dikutip dari rilis pers via Eurekalert, Kamis (10/2/2021).

 

2 dari 2 halaman

Usul

"Apa yang kami anjurkan adalah cara standar untuk mengumpulkan dan menganalisis data, sehingga kami dapat secara efektif mengelola pandemi ini dan yang akan datang," tutur Austin lebih lanjut.

Austin dan Kachalia mengusulkan bahwa pejabat perawatan kesehatan di Amerika Serikat membuat gugus tugas untuk mengidentifikasi dan menentukan metrik dan menyempurnakannya berdasarkan kaidah ilmiah yang berlaku dan prioritas kesehatan masyarakat.

Mereka berdua meyakini, setelah metrik distandardisasi, para pemangku kepentingan akan dapat mengidentifikasi strategi mana yang paling sesuai untuk perencanaan dan tindakan kesehatan masyarakat di masa depan.