Liputan6.com, Jakarta - Kelompok Hacker yang bertanggung jawab atas peretasan studio gim CD Projekt Red (CDPR) tampaknya serius dengan ancamannya untuk melelang data hasil curiannya.
Adapun data-data yang mereka curi dan akan dilelang itu, termasuk source code untuk gim Cyberpunk 2077 dan The Witcher 3 yang belum dirilis oleh CD Projekt Red.
Dilansir Threat Post, Kamis (11/2/2021), akun Twitter @vxundeground yang menyebut dirinya sebagai sumber kode malware terbesar di internet mengeluarkan pemberitahuan soal data curian CDPR itu.
Advertisement
Baca Juga
Mereka mengatakan, data curian itu sedang dipersiapkan untuk dijual di situs forum bawah tanah berbahasa Rusia, yaitu Exploit.
"Source code The Witcher 3, Cyberpunk 2077, dll sedang dilelang hari ini di forum Exploit. Forum selain Exploit maka data tersebut palsu."
Akun Twitter @vxundeground juga menyebutkan, "informasi yang dicuri akan dilelang mulai dari harga USD 1 juta atau sekitar Rp 14 miliar. Tetapi akan menjual semua data dari peretasan CDPR tersebut seharga USD 7 juta (Rp 98 miliar)."
Dikonfirmasi Analis Keamanan Siber
Beberapa analis keamanan siber pun mengonfirmasi, hacker itu memang sedang melelang data curian dari studio gim kreator Cyberpunk 2077 dan The Witcher 3 tersebut.
Salah satunya adalah firma kemanan siber KELA. "Kami percaya lelang data curian ini memang sedang terjadi. Si penjual menawarkan pembeli untuk menggunakan penjamin dan hanya mengizinkan mereka yang mendeposit dapat berpartisipasi di lelang itu."
"Ini merupakan taktik yang sering digunakan oleh banyak penjual untuk menunjukkan mereka serius dan memasukan tidak ada peniupuan," ucap juru bicara KELA kepada The Verge.
Â
Advertisement
Studio Gim Cyberpunk 2077 Diserang Ransomware
Pengembang gim Cyberpunk 2077, CD Projekt Red, mengumumkan perusahaan telah menjadi korban serangan ransomware.
Adapun pelaku kejahatan siber tersebut mengklaim diri mereka telah mencuri source code untuk gim Cyberpunk 2077, Gwent, dan The Witcher 3 (termasuk prototipe gim yang belum dirilis).
Selain source code gim, hacker juga mencuri dokumen yang berhubungan dengan akunting, administrasi, legal, HR, informasi investor, dan masih banyak lagi.
(Ysl/Isk)