Liputan6.com, Jakarta Nintendo dan Microsoft bekerja sama merilis layanan bernama Nintendo Switch Concierge.
Layanan baru itu akan menyediakan fasilitas bagi pengguna baru Switch untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan perwakilan dari Nintendo. Secara umum, akan tersedia dua fitur utama lainnya di aplikasi itu, yakni ‘Nintendo Switch 101’ dan ‘Games (getting started)’.
Namun, tampaknya layanan ini baru diluncurkan untuk wilayah Amerika Serikat saja.
Advertisement
Baca Juga
Untuk mengaksesnya, pengguna dapat menjadwalkan sesi melalui situs web Nintendo Switch Concierge dan panggilan video difasilitasi melalui Microsoft Teams.
Dikutip dari Tech Radar, Jumat (12/2/2021), janji temu pengguna kemudian akan diatur, yang dapat dilihat di situs web Nintendo Switch Concierge, dan peserta akan menerima email dengan detail lebih lanjut di kemudian hari.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, ketersediaan sesi secara terbatas, dan hanya mereka yang baru saja membeli Nintendo Switch yang memenuhi syarat.
Dengan berpartisipasi, pengguna secara otomatis diminta untuk menyetujui Nintendo mengumpulkan gambar video dan suara pengguna selama berinteraksi lewat ini. Namun, ini mungkin mengkhawatirkan bagi mereka yang menghargai privasi mereka.
Kerja Sama Positif
Nintendo dan Microsoft telah melakukan beberapa kerja sama positif dalam beberapa tahun terakhir. Minecraft, misalnya, merupakan salah satu gim pertama yang mendukung cross-play antara pemain Xbox One dan Nintendo Switch.
Kemudian Ori and The Blind Forest yang sebelumnya eksklusif Xbox dan Ori and Will of the Wisps dibuat segera tersedia di platform Nintendo. Karakter milik Microsoft seperti Banjo Kazooie juga telah dimasukkan ke dalam Super Smash Bros. Ultimate milik Nintendo.
Meskipun kolaborasi ini tidak begitu menarik bagi para gamer, ini menunjukkan betapa pentingnya rangkaian teknologi Microsoft di luar Xbox.
Server Azure Microsoft, yang memberdayakan XCloud dan layanan online perusahaan lainnya, juga diadopsi oleh Sony. Kedua perusahaan mengumumkan "kemitraan strategis" pada Mei 2019, yang melibatkan PlayStation menggunakan pusat data Microsoft Azure untuk cloud game dan streaming konten.
Advertisement