Sukses

Canon Luncurkan Aplikasi Sortir Foto untuk iOS

Photo Culling akan menggunakan kecerdasan buatan memilih foto yang layak disimpan oleh pengguna

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan raksasa di bidang kamera asal Jepang, Canon meluncurkan aplikasi bertajuk Photo Culling.

Aplikasi ini memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menyotir foto yang diambil oleh pengguna iOS. Sayangnya, belum ada keterangan kapan aplikasi ini akan hadir di Android.

"Kami bangga melihat bagaimana teknologi visi komputer perusahaan di aplikasi ini dapat membantu konsumen menemukan dan menyimpan foto terbaik dari momen-momen terindah mereka," ujar Senior Vice President and General Manager, Imaging Technologies Communications Group di Canon USA, Tatsuro Kano seperti dikutip dari Digitaltrends, Jumat (12/2/2021).

Machine Learning di aplikasi Canon ini menganalisis empat fitur utama foto, yakni ketajaman, kebisingan (noise), emosi, dan mata tertutup.

Gambar yang gagal mencapai skor ambang yang ditetapkan untuk setiap karakteristik akan disarankan untuk dihapus. Namun, itu tetap sebatas saran karena keputusan akhir tergantung pada pengguna pengguna.

2 dari 2 halaman

Fitur Lainnya

Aplikasi ini juga akan menyarankan untuk menghapus foto duplikat dan menyisakan gambar terbaik dari satu kumpulan gambar yang diambil bersamaan.

Photo Culling menawarkan sejumlah fitur tambahan, termasuk jumlah foto dan informasi ruang penyimpanan di layar utama aplikasi.

Seperti album dinamis berdasarkan acara dan tanggal, aplikasi secara otomatis memunculkan album besar untuk menyarankan pengguna meninjau fotonya untuk kemungkinan penghapusan, serta opsi Dark Mode.

“Di dunia yang selalu berubah dan luar biasa saat ini, di mana ribuan foto diambil dan disimpan di ponsel cerdas seseorang, konsumen membutuhkan alat foto yang ahli, andal, dan intuitif untuk membantu mereka memutuskan foto terbaik berdasarkan pengetahuan dan teknologi tepercaya selama bertahun-tahun,” kata Kano.

Namun, Photo Culling tidak hadir dengan gratis. Pengguna harus membayar US$3 atau setara Rp 40 ribuan per bulan atau US$15 atau Rp 200 ribuan per tahun. Perusahaan menawarkan uji coba gratis selama tiga hari.

Video Terkini