Sukses

Platform Penghubung UMKM dan Influencer INFINA Rilis Aplikasi Android

Merayakan operasional INFINA di bulan ke-6, INFINA resmi meluncurkan aplikasi untuk pengguna Android.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak beroperasi pada 17 Agustus 2020 lalu, platform penghubung pelaku UMKM dengan nano atau micro-influencer INFINA mengklaim sudah ada sekitar 8.000-an influencer yang bergabung di layanannya.

Pada medio awal 2021 ini, perusahaan juga menyebut ada sekitar 900-an pelaku UKM dan UMKM di seluruh Indonesia di layanannya.

"Saya pikir dengan latar belakang saya di bidang digital marketing, bisa berkontribusi memberi support kepada UKM yang tumbuh subur di Indonesia dengan cara menghubungkan para influencer yang tentunya membutuhkan celah pemasukan. Dari situ lahirlah INFINA", ujar Oktora Irahadi, CEO dan Founder di INFINA dalam pernyataannya.

Merayakan operasional INFINA di bulan ke-6, INFINA resmi meluncurkan aplikasi untuk pengguna Android pada Minggu (14/2/2021).

Richky Jalendra, CTO dan Co-Founder di INFINA mengatakan, aplikasi ini memiliki tampilan ringkas yang memudahkan penggunaannya.

"Setelah perjuangan selama enam bulan mengembangkan aplikasi INFINA agar dapat menjangkau lebih banyak UKM dan juga influencer, kini INFINA tampil lebih ringkas, mudah diakses, dengan pengembangan fitur yang sangat membantu para UKM dan juga influencer yang tidak punya laptop atau kesulitan membuka [platform] di web browser di smartphone," tutur Richky.

 

2 dari 2 halaman

Isi Aplikasi

Sama seperti versi web, INFINA versi aplikasi Android juga memuat beberapa kanal penting dari layanan ini di halaman mukanya, seperti pendaftaran untuk UKM, Influencer, hingga Services dan Advertise. Selain itu, beberapa banner juga masih tetap dimunculkan.

Sebagai platform digital, perusahaan mengklaim INFINA dapat membantu masyarakat Indonesia, khususnya para pengusaha UKM dan para influencer untuk bertahan di situasi sulit karena pandemi Covid-19. Situasi sulit ini pun diamini oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki.

"Setidaknya ada sekitar 400 ribu lulusan Sarjana S-1 per tahunnya di Indonesia yang sulit mencari pekerjaan, apalagi sejak ada pandemi Covid-19 pengangguran Indonesia mencapai 3,7 juta jiwa," ujar Teten.

Perusahaan berharap aplikasi ini ke depannya akan akan semakin dapat memenuhi kebutuhan para influencer dan UMKM.