Sukses

Twitter Rilis Fitur Tinjau Ulang Sebelum Unggah Tweet

Twitter akan meminta pengguna untuk meninjau (review) apa yang dipikirkannya sebelum mengunggah tweet ke lini masa.

Liputan6.com, Jakarta - Twitter kini mengembalikan fitur tinjau sebelum unggah tweet. Fitur ini dapat mendukung pengguna untuk memikirkan kembali pemikirannya sebelum mem-posting pendapatnya di linimasa.

Dengan demikian, Twitter sekaligus menghentikan pengguna mencuit sesuatu yang mungkin akan disesali di kemudian hari. Biasanya, tweet ini adalah cuitan bernada keras, provokatif, atau sensitif.

Mengutip Ubergizmo, Selasa (23/2/2021), Twitter mengumumkan kembalinya fitur "Tinjau sebelum unggah tweet". Fitur ini sebelumnya telah diumumkan pada Maret 2020.

Twitter juga telah menguji coba fitur 'Tinjau sebelum unggah tweet' selama beberapa waktu sebelum menggulirkannya. Kini, perusahaan pun menghadirkan bagi para pengguna.

"Mengatakan sesuatu dan membuat kita menyesal? Kami telah meluncurkan kembali fitur yang pernah diujicobakan di iOS. Fitur ini meminta kamu untuk meninjau ulang sebuah tweet yang mungkin berpotensi bahaya atau menyinggung," kata Twitter melalui akun dukungan resminya @TwitterSupport.

2 dari 3 halaman

Fitur Bekerja dengan Cara Sederhana

Dikatakan, fitur ini pada dasarnya bekerja dengan sederhana. Di mana, Twitter akan mencoba menganalisis komentar dan mendeteksi tulisan yang terdengar antagonis.

Selanjutnya, Twitter akan meminta pengguna untuk meninjau kembali sebelum mencuit.

Twitter tidak memblokir atau melarang pengguna untuk mengunggahnya.

Namun, Twitter meminta pengguna berpikir dua kali mengenai cuitan tersebut. Pasalnya ada kemungkinan cuitan justru bisa membuat situasi keributan yang tidak perlu.

3 dari 3 halaman

Salah Satu Cara Bikin Pengguna Aman dari Konsekuensi

Tentunya, hal ini hanya upaya Twitter meminta pengguna meninjau konsekuensi yang mungkin didapatkan dari tweet mereka.

Jika tetap diunggah dan ternyata cuitan dianggap melanggar kebijakan Twitter, akun pengguna nantinya akan diblokir.

Selain itu, jika cuitan melanggar hukum, pengguna juga bisa saja terkena kasus, dipecat dari pekerjaan, dan konsekuensi lain akibat cuitan yang menyinggung banyak orang.

(Tin/Ysl)