Liputan6.com, Jakarta - Industri mobile gaming terus memperlihatkan pertumbuhan signifikan di Tanah Air. Berdasarkan penelitian Mobile Marketing Association, gim mobile bertumbuh dengan pesat.
MMA memprediksi jumlah mobile gamers akan mencapai 67 persen menjadi 100 juta pemain gim mobile di akhir 2020.
Baca Juga
Salah satu faktor pendukung pemain gim mobile adalah kualitas dan kecepatan internet. Internet untuk ngegim membutuhkan latensi rendah agar pengalaman ngegim makin lancar.
Advertisement
Berdasarkan lembaga pemetaan jaringan internet global OpenSignal dalam Mobile Network Experience Report December 2020, terungkap operator seluler terbaik di Indonesia untuk mobile gaming.
Survei ini menganalisis sejumlah kategori, mulai dari pengalaman video dan aplikasi suara, kecepatan unduh dan unggah, ketersediaan dan cakupan 4G, hingga pengalaman gim.
OpenSignal menganalisis, pengalaman jaringan seluler di Indonesia melibatkan lima operator. Masing-masing adalah Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, Smartfren, dan Hutchison 3 Indonesia (Tri).
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Tri Unggul di Mobile Gaming
Survei itu digelar selama 90 hari, mulai 1 Agustus 2020, secara nasional dan 28 kota di Indonesia. Dalam hal pengalaman gim mobile, operator Tri Indonesia menempati posisi nomor 1 dengan nilai 67,1 poin (dari 100).
Pengalaman gim di jaringan Tri dinilai unggul ketimbang empat operator lain, karena latensi rendah.
Tri pun mengklaim punya ekosistem gaming yang lengkap, salah satunya dengan kehadiran Kartu Perdana H3RO khusus untuk gamers. Tri mengklaim, layanannya didukung jaringan 4.5G Pro.
Untuk pengalaman aplikasi suara, Tri menjadi pemenang.
Sementara itu, survei yang sama juga menyebut, untuk pengalaman video, unduh dan unggah, serta cakupan 4G Telkomsel menjadi pemenang.
Advertisement
Prediksi OpenSignal Soal Merger Tri dan Indosat
Sebelumnya, Opensignal memberikan perkiraan mengenai merger Indosat dan Tri. OpenSignal menilai penggabungan bisnis atau merger Indosat dan Tri dapat memperkuat posisinya di Indonesia.
Bahkan menurut Opensignal, merger keduanya mungkin bisa menantang operator telko terbesar Tanah Air, Telkomsel.
Kendati demikian, berdasarkan prediksi Opensignal, pengguna harus menunggu berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum bisa melihat semua manfaat pengalaman mobile mereka.
"Karena biasanya operator membutuhkan waktu untuk mengintegrasikan jaringan yang ada dan menciptakan sinergi. Namun, beberapa perubahan bisa datang lebih cepat," kata Opensignal, dalam keterangan yang diterima Liputan6.com.
Opensignal memperkirakan seperti apa pengalaman mobile pengguna jika Indosat dan Tri merger.
"Analisis kami menggabungkan pengalaman pengguna Indosat dan Tri dengan hasil skor antara skor masing-masing," kata Opensignal.
Berdasarkan survei sebelumnya, Indosat mencetak kecepatan unduh dan unggah rata-rata lebih cepat dibanding Tri, sementara Tri menunjukkan pengalaman lebih baik untuk streaming dan gaming online.
"Jika kedua operator bergabung, tidak hanya pengguna dari satu operator yang merasakan pengalaman meningkat, tetapi keduanya akan melihat peningkatan di sejumlah kategori pengalaman mobile," tulis Opensignal.
Hal di atas memperlihatkan bagaimana kedua operator bisa bersinar pada pengalaman mobile berbeda.
(Tin/Ysl)