Sukses

Top 3 Tekno: File JPG Seharga Rp 992 Miliar Jadi Sorotan

File JPG berjudul "Everydays--The First Five Thousands Days" yang berisikan 5.000 karya seni, terjual Rp 992 miliar di balai lelang Christie.

Liputan6.com, Jakarta - File JPG berjudul "Everydays--The First Five Thousands Days" yang berisikan 5.000 karya seni, digabung bersama dalam sebuah kolase, terjual Rp 992 miliar di balai lelang Christie.

Berita ini pun jadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Selasa (16/3/2021) kemarin.

Informasi lain yang tak kalah populer datang dari status Xiaomi yang sebelumnya sempat masuk ke dalam daftar hitam pemerintah Amerika Serikat, akhirnya dibatalkan.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Takjub, File JPG Ini Terjual Seharga Rp 992 Miliar

Sebuah file JPG yang dibuat oleh seniman digital bernama Beeple terjual dengan harga fantastis, yaitu USD 69,3 juta atau sekitar Rp 992 miliar di balai lelang Christie.

Mengutip New York Times via Gamerant, Selasa (16/3/2021), alih-alih merupakan satu karya seni, file JPG yang berjudul "Everydays--The First Five Thousands Days" ini berisikan 5.000 karya seni yang digabung bersama dalam sebuah kolase.

Karya ini juga menjadi aset non-fungible token (NFT, barang berwujud maupun tak berwujud yang dianggap unik berbasis blockchain) termahal yang pernah dijual.

Baca selengkapnya di sini

2. Pengadilan Batalkan Status Xiaomi yang Masuk Daftar Hitam Pemerintah AS

Status Xiaomi yang sebelumnya sempat masuk ke dalam daftar hitam pemerintah Amerika Serikat akhirnya dibatalkan. Hal itu diketahui setelah Xiaomi mengumumkan hal tersebut melalui akun Twitternya.

Dikutip dari GSM Arena, Selasa (16/3/2021), keputusan ini tidak lepas dari pandangan pengadilan distrik yang menyebut perusahaan sipil seperti Xiaomi merupakan ancaman langsung pada keamanan nasional Amerika Serikat.

Selain itu, pengadilan menilai tidak ada bukti Xiaomi berbagi informasi dengan pemerintah China. Karenanya, pengadilan memberikan putusan sela sekaligus menerima gugatan yang dilayangkan Xiaomi dengan menyebut keputusan pemerintah AS itu sewenang-wenang dan berubah-ubah.

Baca selengkapnya di sini 

 

2 dari 2 halaman

3. Machine Learning Bantu Proses Penemuan Obat Lebih Cepat

Obat-obatan hanya dapat bekerja, jika mereka menempel pada protein targetnya di dalam tubuh.

Menilai bahwa keterikatan menjadi rintangan utama dalam proses penemuan dan penyaringan obat, penelitian baru yang menggabungkan kimia dan Machine Learning dapat mengatasi rintangan itu.

Teknik baru bernama DeepBAR ini dapat dengan cepat menghitung keterikatan antara kandidat obat dan targetnya. Pendekatan ini menghasilkan kalkulasi tepat dalam waktu lebih singkat dibandingkan dengan metode sebelumnya.

Baca selengkapnya di sini 

Video Terkini