Sukses

Keseruan Mola Chill Fridays Edisi Ketiga Bareng Tom Misch dan Stars and Rabbit

Banyak hal unik tentang musisi berusia 25 tahun ini, dia memproduseri sendiri musik-musiknya ini dan lagu-lagunya seperti “It Runs Through Me”, “Movie” “Tidal Wave” dan “Nightrider” sudah dikenal para penikmat musik Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Dalam edisi kali ini, Mola TV menghadirkan Thomas Abraham Misch atau lebih dikenal dengan nama Tom Misch, musisi muda asal London Inggris. Banyak hal unik tentang musisi berusia 25 tahun ini, dia memproduseri sendiri musik-musiknya ini dan lagu-lagunya seperti “It Runs Through Me”, “Movie” “Tidal Wave” dan “Nightrider” sudah dikenal para penikmat musik Indonesia. Mengusung musik funk, soul, jazz, R&B, dan elektronik, Tom Misch juga banyak dipengaruhi oleh musik-musik nu jazz di era 1990-an.

Sebagai musisi, Tom terbilang cukup rajin berkolaborasi dengan berbagai musisi lintas genre. Sebut saja FKJ (French Kiwi Juice), De La Soul, Honne, dan yang terakhir adalah Yussef Dayes yang kemudian menghasilkan album kolaboratif berjudul “What Kinda Music”.

Berbeda dengan musisi di generasinya yang seringkali memproduksi dan mendistribusikan karya melalui platform digital saja, Tom Misch justru tetap mempertahankan untuk mengeluarkan album fisik berupa vinyl. Selain itu, ketika musisi lain merasa tahun 2020 menjadi tahun tak produktif Tom malah mengeluarkan dua album kolaboratif yaitu “Beat Tape 1” dan “What Kinda Music”.

Dibalut jaket berwarna coklat, musisi berusia 25 tahun ini mengawali Mola Chill Fridays dengan lagu It Runs Through Me. Dengan nuansa jazzy, Tom Misch menghiburkan para pemirsa Mola TV dengan semangat.

Tak ketinggalan Tom Misch juga membawakan lagu, seperti Me and I Wish. Permainan gitar yang apik, sesekali Tom melihatkan skill-nya dalam bermain gitar.

Alhasil, Tom Misch berhasil menyihir para penggemarnya. Berdurasi kurang lebih 40 menit, Tom menghibur para penggemarnya di Indonesia. Tak lupa, ia juga menjawab pertanyaan dari penggemarnya melalui @molatv.living. Seperti ketika ia menceritakan transisinya dari memproduksi musik ke bernyanyi.

2 dari 4 halaman

Transisi Musik Tom Misch

“Aku biasa bernyanyi di paduan suara di sekolah, dan aku selalu menggunakan suaraku. Tetapi ketika aku mulai membuat ketukan, aku tidak bernyanyi lagi. Aku menggunakan suaraku sebagai tekstur. Dalam konteks laguku, aku tidak benar-benar menggunakan lirik dan semacamnya, dan kemudian aku mulai bernyanyi di laguku, dan mereka semua mulai jauh lebih baik, saat aku melakukannya.  Jadi aku selalu melakukan itu, dan kini aku selalu bernyanyi di laguku pada dasarnya, jadi itu dia,” kata Tom Misch seperti dikutip dalam siaran Mola Chill Fridays, (26/3) lalu.

Selain itu, Tom juga menjawab beberapa pertanyaan lain seperti alat musik apa saja yang bisa dimainkan seperti gitar, biola, bass dan sedikit keyboard. Dia juga menceritakan tentang bahwa dalam bermusik dia tidak memiliki metode khusus.

"Aku rasa aku tidak punya metode unik yang benar-benar menambahkan. Itu tidak pernah sama, saat aku membuat musik, aku selalu lakukan pendekatan berbeda. Kadang aku mulai dengan drum atau kadang aku mulai dengan akord gitar. Aku selalu memulai dengan lirilk dn coba temukan musik sesuai dengan mood liriknya. Tetapi itu selalu berubah. Jadi tak ada resep rahasia,” ujar Tom.

3 dari 4 halaman

Cerita Baru Stars and Rabbit

Selain musisi internasional Tom Misch, Mola TV juga menghadirkan Stars and Rabbit. Uniknya, duo Elda Suryani dan Didit Saad itu mengemas lagu-lagu mereka dengan cerita di dalamnya. Lagu-lagu di dalam album Constellation pun tak luput dibawakan oleh Stars and Rabbit.

Stars and Rabbit jadi salah satu unit yang turut membangkitkan geliat musik indie di kolam yang lebih besar. Stars and Rabbit kini berjalan dengan formasi baru dengan masuknya Didit Saad sebagai gitaris. Sosok yang satu ini sebenarnya bukan orang baru, karena ia sudah bermusik dengan Elda sejak era band Evo di awal 2000an.

Didit juga menjadi bagian dari performing member Stars and Rabbit saat tampil live. Lewat Little Mischievous Elda dan Didit kembali menebalkan balutan musik rock yang dinamis dan bebas. Karya ini tentunya menimbulkan pro dan kontra, dari mereka yang antusias menatap perubahan dan mereka yang berharap semua kembali seperti sedia kala.

Dengan konsep santai, malam itu, Stars and Rabbit menghibur para penggemarnya layaknya acara talkshow, sit and relax. Walaupun dengan suasana santai, sang vokalis, Elda Suryani tetap menyanyikan lagu dengan energik.

Lagu-lagu, seperti Man Upon The Hill dan Little Mischievous dibawakan dalam konser virtual di Mola Chill Fridays. Sembari menyapa para penggemarnya yang menonton, Stars and Rabbit juga menjawab beberapa pertanyaan dari para penggemarnya melalui @molatv.living.

Kalau kalian dikasih kesempatan untuk kolaborasi, siapa yang kalian pilih untuk berkolaborasi dengan Stars and Rabbit?

"Seandainya dikasih kesempatan kolaborasi, akan sangat keren sekali kalau Stars and Rabbit di Mola TV bisa digabungkan atau kolaborasi dengan Bon Iver," kata Didit Saad.

Elda Suryani juga menjelaskan sekilas tentang Man Upon The Hill yang baru.

"Man Upon The Hill kisahnya sudah 10 tahun berjalan. Dan sekarang ada sosok baru di sini yang kami ceritakan namanya The Magicians. Jadi, ceritanya biar lebih banyak, karena Journey Man Upon The Hill sudah kemana-mana. Dan sekarang kami ingin membuat perjalanan baru," ungkap Elda.

 

4 dari 4 halaman

Keunikan Mola Chill Fridays

Setelah sukses menghadirkan talkshow bersama tokoh dunia, giliran dunia musik yang kini digarap Mola TV dengan menghadirkan artis-artis dunia secara live melalui program acara terbarunya yang bernama Mola Chill Fridays. Yang unik dari live music event ini, semua artis akan tampil dengan gaya kasual dari rumah atau studio masing-masing, di mana mereka akan berbincang santai, menerima request lagu dan menjawab pertanyaan yang diajukan para penonton via media sosial Mola TV.

Perwakilan Mola TV, Mirwan Suwarso mengatakan sangat bersemangat dengan perkembangan program musik Mola Chill Fridays yang memperlihatkan umpan balik dengan sangat baik.

“Kami telah mencatat berbagai feedback positif yang datang bukan hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri. Salah satu musisi pengisi acara dari luar negeri bahkan sempat menyebutkan bahwa konsep acara yang kami tawarkan dinilai sebuah groundbreaking dan Mola TV dianggap telah membawa musik di abad 21 melalui acara yang interaktif ini,” kata Mirwan.

Salah satu sesi menarik dari  program musik Mola Chill Fridays adalah interaksi dengan penikmat musik Tanah Air.

“Kami juga membuka komunikasi bagi penikmat musik di Indonesia untuk memberikan masukan mengenai musisi yang ingin dihadirkan di acara ini melalui media sosial kami. Ke depannya, kami akan terus meningkatkan acara Mola Chill Fridays ini menjadi acara yang memberikan impact positif bagi pelaku dan pekerja musik internasional dan tentu saja yang utama nasional,” ucap Mirwan.  

Sebelumnya pada edisi kedua, Mola Chill Fridays sukses menghadirkan penyanyi asal Amerika Serikat Charlie Puth. Charlie membawakan lagu Attention, We Don’t Talk Anymore, One Call Away, See You Again, dan How Long. Tampil selama kurang lebih 40 menit, ia juga menerima request dan berinteraksi dengan penggemarnya di Indonesia. Adapun Artis internasional yang mendapatkan kesempatan mengawali acara Mola Chill Fridays adalah Prep yang juga tampil langsung dari London.

Nah, jika kamu ketinggalan keseruan dari Mola Chill Fridays, kamu bisa menonton siaran ulangnya melalui aplikasi Mola TV.

 

(*)

Video Terkini