Sukses

Pabrik iPhone Foxconn Prediksi Kelangkaan Komponen Berlangsung hingga 2022

Pabrik iPhone Foxconn memprediksi kelangkaan komponen elektronik akan berlangsung hingga 2022 dan mempengaruhi produksi produk elektronik.

Liputan6.com, Jakarta - Kelangkaan komponen elektronik global terus berlanjut. Baru-baru ini mitra manufaktur Apple iPhone, Foxconn, mengumumkan bahwa pihaknya mulai terdampak kelangkaan komponen ini.

Menurut CEO Foxconn Young Liu, perusahaan tidak akan bisa memenuhi sejumlah permintaan karena adanya kelangkaan komponen tersebut.

Bahkan berdasarkan laporan Nikkei, Young Liu mengungkap bahwa kelangkaan komponen elektronik ini akan berlangsung setidaknya hingga kuartal kedua 2022.

"Pasokan dalam dua bulan pertama kuartal ini masih baik-baik saja, karena klien kami semuanya sangat besar. Tetapi kami mulai melihat perubahan terjadi bulan ini," kata Liu, memberikan informasi ini kepada investor saat rapat laporan pendapatan perusahaan, dikutip dari The Verge, Rabu (31/3/2021).

Menurutnya, dampak dari kelangkaan komponen ini diperkirakan tidak akan besar untuk saat ini.

Liu memperkirakan, perusahaan hanya akan kehilangan sekitar 10 persen dari pesanannya karena volume pesanan yang besar dari pelanggannya.

2 dari 3 halaman

Kerugian Signifikan

Namun, bagi Foxconn hal ini merupakan kerugian yang signifikan. Lebih jauh lagi, pelanggan seperti Apple mungkin terpaksa harus menghadapi penundaan.

Foxconn juga melakukan pelambatan manufaktur pada musim semi lalu ketika pandemi Covid-19 tengah berada di puncaknya. Apalagi saat itu pemerintah Tiongkok memerintahkan penutupan pabrik dan karantina pekerja pabrik.

Penundaan tersebut terjadi di seluruh rantai pasokan yang mengarah ke peluncuran produk iPhone 12 pada November lalu, yang lebih lambat dibanding biasanya.

Jika komponen dan suku cadang terus mengalami kelangkaan dan sulit didapatkan, pelambatan produksi pun dapat meningkat di akhir tahun.

3 dari 3 halaman

Samsung, Sony, Microsoft dkk Keluhkan Kelangkaan Komponen Elektronik

Foxconn bukan satu-satunya perusahaan yang menyebutkan bahwa kekurangan chipset dan kelangkaan komponen yang berlangsung saat ini telah memperlambat produksi, baik dari konsol hingga mobil.

Pada awal Maret 2021, Samsung memperingatkan para investor mengenai adanya ketidakseimbangan serius dalam industri semi konduktor. Imbasnya adalah kekurangan chipset secara global yang berlangsung.

Perusahaan kendaraan seperti Ford, Volkswagen, Nissan, dan Toyota pun harus memperlambat produksi truk dan mobil karena kekurangan suku cadang.

Selain itu, Sony dan Microsoft sama-sama menyebut kekurangan komponen sebagai faktor utama yang membuat hambatan produksi PlayStation 5 dan Xbox Series X sehingga kedua konsol gaming ini tidak ada di pasaran saat ini.

(Tin/Isk)

Â