Liputan6.com, Jakarta - Seseorang tidak dikenal yang diduga teroris diketahui tewas ditembak polisi karena menyerang Mabes Polri. Peristiwa itu diketahui terjadi, Rabu sore (31/3/2021).
Menyusul dugaan tindak terorisme tersebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengajak masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten terkait dengan peristiwa teror Mabes Polri.
"Kami mengajak masyarakat tidak menyebarluaskan konten, baik berupa video, foto, maupun narasi berisi aktivitas kekerasan, gambar korban, berita bohong atau berita yang dimanipulasi, konten lain sejenis," tutur juru bicara Kemkominfo Dedy Permadi dalam keterangan resminya.
Advertisement
Menurut Dedy, penyebaran konten semacam itu justru mendukung tujuan para teroris, yang mana membuat masyarakat menjadi resah dan takut. Karenanya, Kemkominfo juga meminta masyarakat ikut mengawasi dan melaporkan konten semacam itu.
"Khususnya di ruang digital, konten-konten yang mengajarkan radikalisme/terorisme perlu dibersihkan. Masyarakat dapat turut mengawasi dan melaporkan melalui konten aduankonten.id jika menemukannya," tutur Dedy melanjutkan.
Di sisi lain, Kemkominfo juga melakukan patroli siber untuk memutus akses konten-konten terkait, utamanya yang memenuhi unsur pelanggaran undang-undang.
Baca Juga
Untuk diketahui, Rabu sore ada seorang perempuan tidak dikenal masuk ke Komplek Mabes Polri. Dia diketahui datang dengan membawa senjata genggam jenis airgun.
Aksi teror itu terjadi di sekitaran Rupatama Mabes Polri, yang menjadi ruang utama Kapolri Listyo menerima tamu penting. Asops Kapolri Irjen Imam Sugianto memastikan kondisi Kapolri Listyo aman.
Teror di Mabes Polri, Kondisi Kapolri Listyo Sigit Dipastikan Aman
"Pak Kapolri dalam keadaan sehat bugar dan aman," tutur Imam saat dikonfirmasi, Rabu (31/3/2021).
Adapun dalam foto yang beredar di kalangan wartawan, seseorang wanita tersebut membawa senjata api jenis pistol. Dia memakai pakaian hitam. Ada juga map kuning di dekat jasad tersebut.
Advertisement