Sukses

Nilai Belanja Konsumen di Toko Aplikasi Tembus Rp 465 Triliun

Nilai belanja konsumen di toko aplikasi Google Play dan App Store tembus USD 32 miliar atau setara Rp 465 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai belanja konsumen di toko aplikasi baik Google Play maupun App Store menyentuh angka USD 32 miliar atau setara Rp 465 triliun, pada kuartal pertama 2021.

Informasi ini berdasarkan laporan terbaru dari firma intelijen pasar App Annie. Mengutip NDTV, Minggu (4/4/2021), nilai belanja di kuartal pertama 2021 menjadi yang terbesar di antara tahun-tahun sebelumnya.

Kenaikan nilai belanja konsumen di toko aplikasi meningkat 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Diperkirakan kenaikan nilai belanja konsumen di toko aplikasi, baik Google Play maupun App Store dipicu oleh pandemi Covid-19.

Pada masa pandemi, orang memang cenderung menghabiskan waktu di depan perangkatnya, di sinilah pengguna melakukan pembelian atas berbagai aplikasi sejak awal 2020.

App Annie menyebut, para pengguna smartphone menghabiskan setidaknya USD 9 miliar lebih banyak pada aplikasi dan gim ketimbang pada kuartal pertama 2020.

Dalam hal pertumbuhan berdasarkan platform, App Annie mencatat, pertumbuhan pada kuartal pertama 2021 terbagi rata, baik Android maupun iOS.

"Belanja konsumen tumbuh 40 persen dari tahun ke tahun, menjadi USD 21 miliar (Rp 305 triliun) di iOS. Dengan persentase yang sama dari tahun ke tahun, pertumbuhan belanja di Google Play tumbuh menjadi USD 11 miliar (Rp 160 triliun)," kata App Annie dalam keterangannya.

2 dari 3 halaman

Jumlah Unduhan Aplikasi Meningkat

Tidak hanya total nilai belanja yang meningkat, jumlah unduhan aplikasi pun tumbuh signifikan. App Annie mencatat, unduhan di App Store dan Google Play jika digabungkan naik 10 persen menjadi 31 miliar unduhan pada periode ini.

Pengeluaran konsumen di Google Play terbanyak berasal dari aplikasi gim, sosial, dan hiburan. Sementara di App Store, pengeluaran terbanyak konsumen berasal dari aplikasi kategori gim, foto dan video, serta hiburan.

Sementara, pertumbuhan unduhan terbesar berasal dari aplikasi kategori sosial, tools, dan finansial. Kategori lain yang juga tumbuh adalah cuaca (40 persen) dan kencan (35 persen).

Lain halnya dengan App Store, kategori aplikasi yang paling banyak diunduh adalah gim, keuangan, dan jejaring sosial. Namun, pertumbuhan yang menonjol adalah aplikasi kesehatan dan kebugaran, di mana unduhannya naik 25 persen dibanding kuartal 1 2020.

Adapun aplikasi teratas berdasarkan unduhan, belanja konsumen, dan jumlah pengguna aktif bulanan di App Store dan Google Play masing-masing adalah TikTok, YouTube, dan Facebook.

Kendati begitu App Annie juga mencatat, aplikasi pesan Signal muncul sebagai aplikasi yang tumbuh paling cepat berdasarkan unduhan dan jumlah pengguna aktif bulanan. Telegram di posisi tiga dalam hal unduhan dan nomor dua dalam pengguna aktif bulanan.

3 dari 3 halaman

Gim Tumbuh Pesat

Berdasarkan kategori, tampaknya aplikasi berjenis gim merupakan yang paling banyak dibeli pengguna. Total nilai belanja pengguna smartphone untuk aplikasi gim melampaui kategori lain, dengan total USD 22 miliar (Rp 319 triliun).

App Annie mencatat, gamers di platform iOS mengeluarkan sekitar USD 13 miliar (Rp 188 triliun), meningkat 30 persen dibanding tahun lalu.

Sementara gamers di Android menghabiskan USD 9 miliar (Rp 130,1 triliun), naik 35 persen dibandingkan tahun lalu.

App Annie juga mengatakan, ada 1 miliar gim yang diunduh tiap minggunya pada kuartal pertama 2021. Hal ini memperlihatkan ada kenaikan 15 persen dibanding 2020 dan 35 persen dibanding rata-rata mingguan pada kuartal pertama 2019.

Unduhan aplikasi gim di Google Play meningkat 20 persen dibandingkan tahun lalu, hingga kini mencapai 11 miliar unduhan.

(Tin/Isk)